TUGAS 4
: ILMU SOSIAL DASAR
UNIVERSITAS
GUNADARMA
1. KESATUAN
NUSANTARA DALAM KEBHINNEKAAN INDONESIA
Bangsa Indonesia adalah suatu bangsa yang terdiri
dari beranekaragam budaya, bahasa, suku, dan agama. Daerah geografis Indonesia
yang terdiri dari kepulauan-kepulauan membuat suatu keberagaman dalam bidang
sosial, budaya dan politik masyarakat Indonesia. Karena banyaknya keberagaman
inilah yang menjadi latar belakang semboyan bangsa Indonesia yaitu Bhineka
Tunggal Ika. Hal itu menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia adalah masyarakat
yang bhineka. Kebhinekaan masyarakat Indonesia harus tetap dijaga dan ditumbuh-kembangkan
agar terwujud persatuan dan kesatuan seluruh bangsa Indonesia sesuai dengan
Pancasila sila ke-3.
Masyarakat Indonesia yang bhineka pastinya
memiliki banyak perbedaan, sering kali perbedaan itu menimbulkan
percikan-percikan konflik yang tidak diinginkan. Konflik tersebut tidak hanya
bersulut pada waktu yang sesaat saja namun bisa berlarut-larut dan menjadi
mengakar dalam suatu masyarakat sehingga menimbulkan disintegrasi. Melihat
kondisi konflik yang semakin lama semakin terlihat jelas dari berbagai media
seperti berita yang paling hangat saat ini yaitu terjadinya tawuran antar
mahasiswa di Makassar, kita sebagai rakyat mulai berpikir bagaimana cara
membina persatuan dan kesatuan bangsa untuk dapat mencegah disintegrasi dalam
bangsa.
Dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
bukanlah hal yang mudah, banyak tantangan dan masalah yang harus dihadapi
bersama. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa merupakan kewajiban seluruh
rakyat Indonesia. Karena negara ini tidak hanya terdiri dari satu golongan
suku, ras dan agama saja, melainkan banyak sekali golongan yang ada di tanah
air kita tercinta. Kita sebagai seorang mahasiswalah yang memilki tanggung
jawab paling besar untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Posisi kita
sebagai mahasiswa menunjukkan bahwa kita adalah orang yang memiliki tingkatan
pendidikan dan intelektual yang tinggi. Kita harus bisa menunjukkan peran yang
positif sebagai agen perubahan untuk memperjuangkan Indonesia yang lebih baik.
Bukan zamannya lagi bagi mahasiswa untuk melakukan perubahan melalui
tindakan-tindakan yang menjurus pada kekerasan. Kita memilki kemampuan
intelektual yang harus digunakan untuk berpikir dan mencari solusi terbaik bagi
masalah-masalah yang dihadapi bangsa ini.
Ada
beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai cara untuk menubuh-kembangkan
persatuan dan kesatuan Indonesia antara lain :
- Membangun dan menghidupkan terus komitmen, kesadaran dan kehendak untuk bersatu.
- Menciptakan kondisi yang mendukung komitmen, kesadaran dan kehendak untuk bersatu dan membiasakan diri untuk selalu membangun konsensus.
- Pancasila dan UUD 1945 harus digemakan lagi sampai ke rakyat yang paling bawah, dalam rangka pemahaman dan penghayatan.
- Para tokoh dan elit bangsa harus dapat memberi contoh dan menjadi contoh rakyat, jangan selalu berkelahi dan saling caci maki hanya untuk kepentingan kelompok atau partai politiknya.
- Budaya bangsa yang adi luhur hendaknya diangkat untuk diingat dan dilaksanakan oleh bangsa ini yaitu budaya saling hormat menghormati.
2.
TANGGAPAN TENTANG PEMILU
Pemilihan Umum atau
biasa disebut Pemilu adalah merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat, di
mana rakyat dapat memilih pemimpin politik secara langsung. Yang dimaksud
dengan Pemimpin Politik di sini adalah wakil-wakil rakyat yang duduk di lembaga
perwakilan rakyat, baik ditingkat pusat maupun daerah dan pemimpin lembaga
eksekutif atau kepala pemerintahan seperti Presiden, Gubernur, Walikota dan
Bupati.
Sebagai seorang Pemilih Pemula, janganlah kalian
jadi korban Politik Uang, sebagai seorang mantan pelajar yang terpelajar dan
cerdas karena telah mendapat ijazah lulus Sekolah serta memiliki Kartu Tanda
Penduduk, maka anda akan menjadi Pemilih Pemula dalam Pemilu yang ada di
Indonesia. Jadilah seorang Pemilih Pemula yang cerdas dalam memilih calon
pemimpin serta berkualitas, dan pastikan pilihan anda adalah peserta Pemilu dan
Calon yang memiliki rekam jejak yang baik.
Banyaknya Partai Politik Peserta Pemilu 2014
nanti, maka kita bisa mengetahui siapakah yang akan di usung sebagai Calon
Presiden Indonesia. Walaupun saat ini beberapa Partai Politik sedang dilanda
berbagai permasalahan, entah itu masalah Korupsi, maupun masalah internal
Partai mereka. Namun, kita sebagai rakyat Indonesia tetap harus memberikan hak
pilih, sebagaimana yang telah diatur oleh Undang-Undang, walaupun tak ada
sangsi hukum yang berlaku bagi anda yang tidak menggunakan hak pilih.
Mungkin diantara kita, sudah merasa jenuh bahkan
tidak peduli dengan yang namanya Pemilu, sebab ada atau tidak ada Pemilu di
Indonesia, perubahan yang anda inginkan belum tentu terwujud melalui Pemilu.
Bisa anda lihat, betapa susahnya Partai Politik Menuju Pemilu 2014 dalam hal
mencari pigur calon yang layak untuk dijadikan Presiden. Bahkan para artis pun
sempat menjadi calon yang di usung sebagai calon Gubernur, Walikota, Bupati,
bahkan Presiden. Memang hal tersebut telah diatur oleh Undang-Undang, bahwa
setiap warga negara Indonesia berhak mencalonkan diri, namun tetap mengacu pada
aturan yang ada.
3. CALON
PEMIMPIN (PRESIDEN) YANG IDEAL
Inilah Syarat-syarat Calon Presiden yang. Selain
harus memiliki sifat Jujur, Adil, Amanah, dan Fathonah (Cerdas), serta Tabligh
(Komunikatif), dia harus:
1. Nasionalisasi Perusahaan2 Tambang yang
mengelola kekayaan alam negara karena tambang migas, emas, dsb itu adalah milik
rakyat. Harus dinikmati sebesar2nya untuk kemakmuran rakyat. Tidak pantas
Freeport menikmati 99% emas dan perak di Papua, sementara Indonesia sebagai
pemilik cuma diberi 1% saja. Jika ini dilakukan, insya Allah Indonesia akan
makmur karena ribuan trilyun rupiah per tahun akan dinikmati rakyat Indonesia.
Perusahaan2 lain yang menguasai hajat hidup orang banyak dan strategis juga
harus dikelola oleh negara. Agar seluruh rakyat bisa menikmatinya. Jika Swasta,
mereka bisa mengenakan tarif tinggi dan sulit dikontrol. Swasta hanya boleh
bergerak di luar itu sesuai UUD 45 Pasal 33.
2. Sederhana. Tidak
bermewah-mewahan. Kalau sederhana, misalnya mobil puas dengan Kijang yang RP
250 jutaan, bukan Mercy yang Rp 2 milyaran, niscaya presiden ini tidak akan
korupsi. Kalau gaya hidupnya mewah, kemungkinan besar orang ini akan korupsi.
Kalau pun tidak, dia tidak peka terhadap kemiskinan rakyatnya.
3. Menghukum Mati Koruptor Kelas Kakap termasuk
anak-anaknya sendiri. Presiden ini harus berani mengganti pimpinan Polri,
Jaksa, dan Hakim dengan orang-orang yang bersih. Jika perlu dari luar lembaga
tersebut. Hanya dengan aparat hukum yang bersihlah korupsi bisa diberantas.
Koruptor harus dihukum mati, dan semua hartanya harus disita untuk rakyat.
4. Rajin Blusukan (Silaturahmi) dengan rakyat.
Ini bukan berarti harus Jokowi. Tapi para pemimpin lain harusnya seperti ini.
Rajin Silaturahmi dengan rakyat. Meski bukan saat kampanye. Jadi tahu masalah
rakyat dan aspirasi rakyat. Contohnya saat Blusukan ke korban banjir, pemimpin
harus dengar dulu apa mau rakyatnya. Tidak bisa main pindah rakyat ke tempat
yang jauh misalnya 20 km dari situ karena rakyat kerjanya di situ, punya
teman2, tetangga, dan rekan2 kerja di situ. Memindahkan mereka ke tempat yang
jauh dan terpencil bisa mematikan usaha mereka. Pemindahan harus massal dan ke
tempat yang dekat dalam radius 500 meter/kurang.
5. Kemandirian Bangsa. Pemimpin ini harus bisa membuat
Indonesia bisa berdiri di atas kakinya sendiri (Berdikari). Indonesia
sebetulnya sudah bisa buat mobil, kapal, pesawat terbang sendiri. Nah pemimpin
ini harus mendukung BUMN-BUMN untuk mermbuat itu semua guna memenuhi kebutuhan
rakyat Indonesia. Jika ini dilakukan, ini akan menghemat uang negara/devisa
hingga 1/4nya. Karena kalau beli dari asing, harganya bisa 4x lipat lebih!
6. Reformasi Tanah/Agraria. Saat ini dari 200
juta hektar tanah di Indonesia, diperkirakan 100 juta ha dikuasai oleh kurang
dari 1000 perusahaan seperti Freeport, Chevron, Exxon, Newmont, berbagai
perusahaan perkebunan kelapa Sawit, pengusaha HPH, dsb. Sementara lebih dari
100 juta petani Indonesia diperkirakan punya lahan kurang dari 0,3 ha/keluarga.
Padahal minimal 1 ha/keluarga. Calon Presiden yang ideal berani melakukan
reformasi tanah sehingga para petani bisa mendapat lahan seluas 1 ha/keluarga.
Entah dengan mengalihkannya dari lahan yang menganggur/kurang efektif, dsb.
7. Akhlaq yang baik. Seorang pemimpin harus punya
akhlaq/sifat/karakter yang baik. Tidak tercela. Dia cinta rakyat. Rakyat cinta
dia.
8. Kharisma dan Elektibilitas. Sebetulnya ini
faktor kesekian. Namun jika seorang pemimpin kharismanya rendah dan
elektibilitasnya kecil, dia tidak akan dipilih oleh sebagian besar rakyat.
Sebesar apa pun usahanya.
SUMBER
REFERENSI :