DATA FLOW DIAGRAM
Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafik dari sebuah sistem. DFD menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran data di mana komponen-komponen tersebut, dan asal, tujuan, dan penyimpanan dari data tersebut.
Kita dapat menggunakan DFD untuk dua hal utama, yaitu untuk membuat dokumentasi dari sistem informasi yang ada, atau untuk menyusun dokumentasi untuk sistem informasi yang baru.
Empat simbol yang digunakan :
Ada 3 (tiga) jenis DFD, yaitu ;
• Context Diagram (CD)
• DFD Fisik
• DFD Logis
DFD Level
DFD dapat digambarkan dalam Diagram Context dan Level n. Huruf n dapat menggambarkan level dan proses di setiap lingkaran.
• Diagam Context
• Diagram Level n
• DFD Logis
• DFD Fisik
Context Diagram (CD)
Jenis pertama Context Diagram, adalah data flow diagram tingkat atas (DFD Top Level), yaitu diagram yang paling tidak detail, dari sebuah sistem informasi yang menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar sistem dan ke dalam dan ke luar entitas-entitas eksternal. (CD menggambarkan sistem dalam satu lingkaran dan hubungan dengan entitas luar. Lingkaran tersebut menggambarkan keseluruhan proses dalam sistem).
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggambar CD;
1. Terminologi sistem :
2. Batas Sistem adalah batas antara “daerah kepentingan sistem”.
3. Lingkungan Sistem adalah segala sesuatu yang berhubungan atau mempengaruhi sistem tersebut.
4. Interface adalah aliran yang menghubungkan sebuah sistem dengan linkungan sistem tersebut.
5. Menggunakan satu simbol proses,
Catatan:
Yang masuk didalam lingkaran konteks (simbol proses) adalah kegiatan pemrosesan informasi (Batas Sistem). Kegiatan informasi adalah mengambil data dari file, mentransformasikan data, atau melakukan filing data, misalnya mempersiapkan dokumen, memasukkan, memeriksa, mengklasifikasi, mengatur, menyortir, menghitung, meringkas data, dan melakukan filing data (baik yang melakukan secara manual maupun yang dilakukan secara terotomasi).
Nama/keterangan di simbol proses tersebut sesuai dengan fungsi sistem tersebut,
• Antara Entitas Eksternal/Terminator tidak diperbolehkan komunikasi langsung
• Jika terdapat termintor yang mempunyai banyak masukan dan keluaran, diperbolehkan untuk digambarkan lebih dari satu sehingga mencegah penggambaran yang terlalu rumit, dengan memberikan tanda asterik ( * ) atau garis silang ( # ).
• Jika Terminator mewakili individu (personil) sebaiknya diwakili oleh peran yang dipermainkan personil tersebut.
• Aliran data ke proses dan keluar sebagai output keterangan aliran data berbeda.
Diagram Level n / Data Flow Diagram Levelled
Dalam diagram n DFD dapat digunakan untuk menggambarkan diagram fisik maupun diagram diagram logis. Dimana Diagram Level n merupakan hasil pengembangan dari Context Diagram ke dalam komponen yang lebih detail tersebut disebut dengan top-down partitioning. Jika kita melakukan pengembangan dengan benar, kita akan mendapatkan DFD-DFD yang seimbang.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat DFD ialah:
• Pemberian Nomor pada diagram level n dengan ketentuan sebagai berikut:
• Setiap penurunan ke level yang lebih rendah harus mampu merepresentasikan proses tersebut dalam sepesifikasi proses yang jelas. Sehingga seandainya belum cukup jelas maka seharusnya diturunkan ke level yang lebih rendah.
• Setiap penurunan harus dilakukan hanya jika perlu.
• Tidak semua bagian dari sistem harus diturunkan dengan jumlah level yang sama karena yang kompleks bisa saja diturunkan, dan yang sederhana mungkin tidak perlu diturunkan. Selain itu, karena tidak semua proses dalam level yang sama punya derajat kompleksitas yang sama juga.
• Konfirmasikan DFD yang telah dibuat pada pemakai dengan cara top-down.
• Aliran data yang masuk dan keluar pada suatu proses di level n harus berhubungan dengan aliran data yang masuk dan keluar pada level n+1. Dimana level n+1 tersebut mendefinisikan sub-proses pada level n tersebut.
• Penyimpanan yang muncul pada level n harus didefinisikan kembali pada level n+1, sedangkan penyimpanan yang muncul pada level n tidak harus muncul pada level n-1 karena penyimpanan tersebut bersifat lokal.
• Ketika mulai menurunkan DFD dari level tertinggi, cobalah untuk mengidentifikasi external events dimana sistem harus memberikan respon. External events dalam hal ini berarti suatu kejadian yang berkaitan dengan pengolahan data di luar sistem, dan menyebabkan sistem kita memberikan respon.
• Jangan menghubungkan langsung antara satu penyimpanan dengan penyimpanan lainnya (harus melalui proses).
• Jangan menghubungkan langsung dengan tempat penyimpanan data dengan entitas eksternal / terminator (harus melalui proses), atau sebaliknya.
• Jangan membuat suatu proses menerima input tetapi tidak pernah mengeluarkan output yang disebut dengan istilah “black hole”.
• Jangan membuat suatu tempat penyimpanan menerima input tetapi tidak pernah digunakan untuk proses.
• Jangan membuat suatu hasil proses yang lengkap dengan data yang terbatas yang disebut dengan istilah “magic process”.
• Jika terdapat terminator yang mempunyai banyak masukan dan keluaran, diperbolehkan untuk digambarkan lebih dari satu sehingga mencegah penggambaran yang terlalu rumit, dengan memberikan tanda asterik ( * ) atau garis silang ( # ), begitu dengan bentuk penyimpanan.
• Aliran data ke proses dan keluar sebagai output keterangan aliran data berbeda.
DFD Fisik
Adalah representasi grafik dari sebuah sistem yang menunjukan entitas-entitas internal dan eksternal dari sistem tersebut, dan aliran-aliran data ke dalam dan keluar dari entitas-entitas tersebut. Entitas-entitas internal adalah personel, tempat (sebuah bagian), atau mesin (misalnya, sebuah komputer) dalam sistem tersebut yang mentransformasikan data. Maka DFD fisik tidak menunjukkan apa yang dilakukan, tetapi menunjukkan dimana, bagaimana, dan oleh siapa proses-proses dalam sebuah sistem dilakukan. (Tidak Bahas).
Perlu diperhatikan didalam memberikan keterangan di lingkaran-lingkaran (simbol proses) dan aliran-aliran data (simbol aliran data) dalam DFD fisik menggunakan label/keterangan dari kata benda untuk menunjukan bagaimana sistem mentransmisikan data antara lingkaran-lingkaran tersebut.
Misal :
Aliran Data : Kas, Formulir 66W, Slip Setoran
Proses : Cleck Penjualan, Kasir, Pembukuan, dll.
DFD Logis
Adalah representasi grafik dari sebuah sistem yang menunjukkan proses-proses dalam sistem tersebut dan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar dari proses-proses tersebut. Kita menggunakan DFD logis untuk membuat dokumentasi sebuah sistem informasi karena DFD logis dapat mewakili logika tersebut, yaitu apa yang dilakukan oleh sistem tersebut, tanpa perlu menspesifikasi dimana, bagaimana, dan oleh siapa proses-proses dalam sistem tersebut dilakukan.
Keuntungan dari DFD logis dibandingkan dengan DFD fisik adalah dapat memusatkan perhatian pada fungsi-funsi yang dilakukan sistem.
Perlu diperhatikan di dalam pemberian Keterangan/ Label;
• Lingkaran-lingkaran (simbol proses) menjelaskan apa yang dilakukan sistem
Misal : Menerima Pembayaran, Mencatat Penjualan, Membandingkan kas dan Daftar Penerimaan, Mempersiapkan Setoran, dll.
• Aliran-aliran data (simbol aliran data) menggambarkan sifat data.
Misal : Pembayaran (bukan “Cek”, “Kas”, “ Kartu Kredit”
Jurnal Penjualan (bukan “Buku Penjualan”), dll
Usulan dari analis, beberapa hal yang umum yang mendapat perhatian dalam mendesain baru tersebut ialah:
• Menggabungkan beberapa tugas menjadi Satu
• Master Detail Update
• Meminimalkan tugas-tugas yang tidak penting
• Menghilangkan tugas-tugas yang duplikat
• Menambahkan proses baru
• Meminimalkan proses input
• Menetapkan bagian mana yang harus dikerjakan komputer dan bagian mana yang harus dikerjakan manual
Contoh gambar DFD
Sumber Referensi :
- http://mti.ugm.ac.id/~panji/dinus/rpl/DATA FLOW DIAGRAM 1.doc
Senin, 15 Oktober 2012
PENGERTIAN DASAR DAN SIMBOL FLOWCHART
Pengenalan Flowchart
Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya. Gambaran ini dinyatakan dengan simbol. Dengan demikian setiap simbol menggambarkan proses tertentu. Sedangkan hubungan antar proses digambarkan dengan garis penghubung.
Flowchart ini merupakan langkah awal pembuatan program. Dengan adanya flowchart urutan poses kegiatan menjadi lebih jelas. Jika ada penambahan proses maka dapat dilakukan lebih mudah. Setelah flowchart selesai disusun, selanjutnya pemrogram (programmer) menerjemahkannya ke bentuk program dengan bahsa pemrograman.
Simbol-simbol flowchart
Flowchart disusun dengan simbol-simbol. Simbol ini dipakai sebagai alat bantu menggambarkan proses di dalam program.
Kaidah-kaidah pembuatan Flowchart
Dalam pembuatan flowchart tidak ada rumus atau patokan yang bersifat mutlak. Karena flowchart merupakan gambaran hasil pemikiran dalam menganalisa suatu masalah dengan komputer. Sehingga flowchart yang dihasilkan dapat bervariasi antara satu pemrogram dengan pemrogram lainnya.
Namun secara garis besar, setiap pengolahan selalu terdiri dari tiga bagian utama, yaitu;
• Input berupa bahan mentah
• Proses pengolahan
• Output berupa bahan jadi.
Untuk pengolahan data dengan komputer, dapat dirangkum urutan dasar untuk pemecahan suatu masalah, yaitu;
START: berisi instruksi untuk persiapan perlatan yang diperlukan sebelum menangani pemecahan masalah.
READ: berisi instruksi untuk membaca data dari suatu peralatan input.
PROCESS: berisi kegiatan yang berkaitan dengan pemecahan persoalan sesuai dengan data yang dibaca.
WRITE: berisi instruksi untuk merekam hasil kegiatan ke perlatan output.
END: mengakhiri kegiatan pengolahan
Sumber Referensi :
- http://blog.politekniktelkom.ac.id/30109334/2012/05/30/algoritma-dan-pemrograman/
Pengenalan Flowchart
Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya. Gambaran ini dinyatakan dengan simbol. Dengan demikian setiap simbol menggambarkan proses tertentu. Sedangkan hubungan antar proses digambarkan dengan garis penghubung.
Flowchart ini merupakan langkah awal pembuatan program. Dengan adanya flowchart urutan poses kegiatan menjadi lebih jelas. Jika ada penambahan proses maka dapat dilakukan lebih mudah. Setelah flowchart selesai disusun, selanjutnya pemrogram (programmer) menerjemahkannya ke bentuk program dengan bahsa pemrograman.
Simbol-simbol flowchart
Flowchart disusun dengan simbol-simbol. Simbol ini dipakai sebagai alat bantu menggambarkan proses di dalam program.
Kaidah-kaidah pembuatan Flowchart
Dalam pembuatan flowchart tidak ada rumus atau patokan yang bersifat mutlak. Karena flowchart merupakan gambaran hasil pemikiran dalam menganalisa suatu masalah dengan komputer. Sehingga flowchart yang dihasilkan dapat bervariasi antara satu pemrogram dengan pemrogram lainnya.
Namun secara garis besar, setiap pengolahan selalu terdiri dari tiga bagian utama, yaitu;
• Input berupa bahan mentah
• Proses pengolahan
• Output berupa bahan jadi.
Untuk pengolahan data dengan komputer, dapat dirangkum urutan dasar untuk pemecahan suatu masalah, yaitu;
START: berisi instruksi untuk persiapan perlatan yang diperlukan sebelum menangani pemecahan masalah.
READ: berisi instruksi untuk membaca data dari suatu peralatan input.
PROCESS: berisi kegiatan yang berkaitan dengan pemecahan persoalan sesuai dengan data yang dibaca.
WRITE: berisi instruksi untuk merekam hasil kegiatan ke perlatan output.
END: mengakhiri kegiatan pengolahan
Sumber Referensi :
- http://blog.politekniktelkom.ac.id/30109334/2012/05/30/algoritma-dan-pemrograman/
Jumat, 05 Oktober 2012
PENGERTIAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Definisi Sistem informasi akuntansi (SIA)
Pengertian
Sistem Informasi Akuntansi Menurut Bodnard dan Hopwood (2000:23) sistem
informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan
yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi. Menurut Baridwan (1996:4)
sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan,
menggolongkan, mengolah, menganalisa dan komunikasikan informasi keuangan yang
relevan untuk pengambilan keputusan kepada pihak-pihak luar (seperti inspeksi
pajak, investor dan kreditur ) dan pihak-pihak dalam (terutama manajemen )
Faktor–faktor
yang dipertimbangkan dalam penyusunan sistem informasi akuntansi:
1.
Sistem informasi akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip cepat yaitu
sistem informasi akuntansi harus menyediakan informasi yang diperlukan dengan
cepat dan tepat waktu serta dapat memenuhi kebutuhan dan kualitas yang sesuai..
2.
Sistem informasi yang disusun harus memenuhi prinsip aman yaitu sistem
informasi harus dapat membantu menjaga keamanan harta milik perusahaan.
3.
Sistem informasi akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip murah yang
berarti bahwa biaya untuk menyelenggarakan sistem informasi akuntansi tersebut
harus dapat ditekan sehingga relatif tidak mahal.
1.SIA
: menggunakan sistem pemrosesan transaksi untuk mencatat berbagai operasi
transaksi yang terjadi, yang mempengaruhi status finansial organisasi.
2.Sistem
ini mengenai operasional sistem akuntansi, dan menangani laporan historis
dari semua transaksi yang terjadi dalam jumlah besar.
3.Sistem
ini membuat berbagai report seperti laporan keseimbangan keuangan
dan rekening masukan yang semuanya memberikan gambaran finansial dari
organisasi
Ciri
dalam transaksi SIA :
- Menghasilkan jumlah data yg
besar, yg tiap hari selalu diproses, disimpan dan membutuhkan
kecepatan akses yg cepat serta keakuratan yg tinggi
- Membutuhkan kemudahan dalam
pengoperasian pengontrolan serta prosedur error-checking
yg baik dalam menjaga sekuritas dan keakuratan data
- Dirancang khusus untuk kemudahan
audit data, serta tracing (menelusuri) transaksi yg
terjadi
- Beberapa menggunakan aplikasi DDS
dan MIS, misal digunakan dalam menentukan estimasi dan perencanaan
anggaran
Subsistem
sistem informasi akuntansi terdiri dari 5 sistem, yaitu :
1.
Sistem Pengeluaran (expenditure system)
Segala
peristiwa yang berhubungan dengan usaha mendapatkan sumber-sumber ekonomis yang
diperlukan oleh perusahaan, baik berupa barang ataupun jasa, baik pemasok dari
luar maupun dari karyawan didalam perusahaan.
2.
Sistem Pendapatan (revenue system)
Berhubungan
dengan penjualan barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan kepada
konsumen dan mendapatkan pembayaran dari mereka.
3.
Sistem Produksi (production systeme)
Berhubungan
dengan pengumpulan, penggunaan dan pengubahan bentuk suatu sumber ekonomi.
4.
Sistem Manajemen Sumber Daya (resources management system)
Meliputi
peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan manajemen dan pengendalian sumber
daya seperti investasi dan aktiva tetap (fasilitas).
5.
Sistem Buku Besar dan Laporan Keuangan (general ledger and financial
accounting)
Manfaat sistem informasi akuntansi:
• Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
• Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
• Meningkatkan efisiensi
• Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
• Meningkatkan sharing knowledge
• menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan
• Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
• Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
• Meningkatkan efisiensi
• Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
• Meningkatkan sharing knowledge
• menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan
Dan juga memiliki tujuan :
1. Untuk mendukung operasi-operasi
sehari-hari (to Support the –day-to-day operations).
2. Mendukung pengambilan keputusan manajemen (to support decision making by internal decision makers).
3. Untuk memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pertanggung-jawaban (to fulfill obligations relating to stewardship).
2. Mendukung pengambilan keputusan manajemen (to support decision making by internal decision makers).
3. Untuk memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pertanggung-jawaban (to fulfill obligations relating to stewardship).
Sumber/referensi:
-
http://riezquchiha.wordpress.com/2010/10/09/sistam-informasi-akuntansi-sia/
PENGERTIAN AKUNTANSI
A. Pengertian dan Definisi Akuntansi
Akuntansi adalah suatu proses mencatat,
mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta
kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang
yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan
serta tujuan lainnya.
Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang
artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau
mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis
di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa
bisnis.
Akuntansi
dapat didefinisikan dari dua sudut pandang, yaitu definisi dari
sudut pemakai jasa akuntansi dan dari sudut proses kegiatannya. Dari
sudut pandang pemakai, akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu
disiplin ilmu yang menyediakan informasi berupa pelaporan keuangan yang
diperlukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan mengenai kegiatan ekonomi
dan kondisi perusahaan. Dalam pengertian ini, akuntansi adalah
suatu aktivitas jasa yang berfungsi untuk menyediakan informasi
kuantitatif entitas ekonomi (usaha) terutama yang bersifat keuangan
dan dimaksudkan untuk berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi, dan
dalam menentukan pilihan di antara serangkaian
tindakan-tindakan alternatif yang ada.
B. Fungsi Akuntansi
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi
keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi
keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi
dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan
sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu
membuat keputusan suatu organisasi.
C. Laporan Dasar Akuntansi
Pada dasarnya proses akuntansi akan membuat
output laporan rugi laba, laporan perubahan modal, dan laporan neraca pada
suatu perusahaan atau organisasi lainnya. Pada suatu laporan akuntansi harus
mencantumkan nama perusahaan, nama laporan, dan tanggal penyusunan atau jangka
waktu laporan tersebut untuk memudahkan orang lain memahaminya. Laporan dapat
bersifat periodik dan ada juga yang bersifat suatu waktu tertentu saja.
.
D.
Pengguna Akuntansi
Akuntansi
diperlukan oleh berbagai pihak yang berkepentingan sebagai bahan
pertimbangan untuk pengambilan keputusan ekonomi baik pihak internal maupun pihak
eksternal yang menyelenggarakan kegiatan akuntansi.
Beberapa
pengguna informasi akuntansi meliputi:
1. Pemilik
/ owners/ Investor
Informasi
akuntansi
diperlukan baik oleh calon investor atau investor. Calon investor perlu
melakukan analisis risiko dan hasil pengembalian yang diharapkan dapat
diterima dari rencana penanaman modal yang akan dilakukan. Setelah menjadi
investor mereka perlu untuk memonitoring kinerja perusahaan.
Investor melakukan kegiatan baik perencanaan dan monitoring investasinya melalui
analisis laporan keuangan perusahaan.
2. Kreditur
Kreditur
membutuhkan informasi untuk menilai kemampuan debitur atau calon debitur
untuk memenuhi kewajiban pembayaran pokok pinjaman dan bunganya. Kemampuan
untuk mengembalikan pinjaman ini sangat tergantung pada besarnya
keuntungan (laba) dan arus kas yang dihasilkan dari kegiatan operasi
perusahaan debitur. Melalui analisis laporan keuangan perusahaan
debitur, kreditur dapat mengetahui kondisi di atas.
3. Karyawan
Karyawan
berkepentingan untuk mengetahui profitabilitas dan stabilitas perusahaan
dimana mereka bekerja karena kelangsungan hidupnya sangat tergantung
kondisi perusahaan tersebut termasuk pula jaminan hidup setelah mereka
pensiun. Akuntansi
dapat memberikan informasi yang
diperlukan oleh karyawan tersebut.
4. Pelanggan
Pelanggan
mempunyai kepentingan dengan kelangsungan hidup perusahaan terutama mereka
yang sangat membutuhkan produk produk perusahaan dalam jangka panjang dan
sulit untuk digantikan oleh produk perusahaan lainnya.
5. Pemerintah
Salah satu
sumber pendapatan pemerintah adalah dari sektor pajak. Perusahaan
merupakan salah satu wajib pajak. Pemerintah berkepentingan untuk
memperoleh informasi yang dapat digunakan untuk menetapkan jenis pajak dan
besarnya kewajiban pajak yang harus ditanggung dan dibayar oleh perusahaan tersebut.
6. Pemasok
Pemasok
atau supplier
berkepentingan untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk memenuhi utang
atas pembelian barang atau jasa dari mereka pada saat jatuh tempo.
Informasi akuntansi dapat memberikan (gambaran) tentang besarnya
aset lancar yang dapat menjamin pembayaran utang utang di atas.
7. Manajer
Manajer adalah
orang yang diberi wewewnang oleh pemilik untuk mengoperasikan perusahaan. Untuk itu manajer
membutuhkan informasi akuntansi guna perencanaan dan pengendalian
operasi perusahaan.
8. Masyarakat
Laporan keuangan dapat menyediakan informasi
kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan
serta rangkaian aktivitasnya. Informasi ini berguna untuk menilai
kontribusi perusahaan terhadap ekonomi nasional misalnya jumlah orang
yang dipekerjakan, jumlah modal yang ditanamkan dalam perusahaan.
E. Bidang-Bidang Akuntansi Pengertian akuntansi
Akuntansi seringkali dinyatakan sebagai
bahasa perusahaan yang berguna untuk memberikan informasi yang berupa data-data
keuangan perusahaan yang dapat digunakan guna pengambilan keputusan. Setiap perusahaan
memerlukan dua macam informasi tentang perusahaannya yaitu informasi
mengenai nilai perusahaan dan informasi tentang laba/rugi usaha. Kedua
informasi tersebut berguna untuk:
- Mengetahui
besarnya modal yang dimiliki perusahaan
- Mengetahui
perkembangan ayau maju mundurnya perusahan
- Sebagai
dasar untuk perhitunngan pajak
- menjelaskan
keadaan perusahaan sewaktu-waktu memrlukan kredit dari bank atau pihak
lain
- Dasar
untuk menentukan kebijakan yang akan ditempuh
- Menarik
minat investor saham jika perusahaan berbentuk perseroan
terbatas.
Untuk memperoleh informasi-informasi tersebut
diatas, pengusaha hendaknya mengadakan catatan yang teratur mengenai
transaksi-transaksi yang dilakukan perusahaan yang dinyatakan dalam satuan
uang.
Didalam ilmu akuntansi telah berkembang
bidang-bidang khusus dimana perkembangan tersebut disebabkan oleh meningkatnya
jumlah dan ukuran perusahaan serta peraturan pemerintah. Adapun bidang-bidang akuntansi yang telah
mengalami perkembangan antara lain sebagai berikut:
- Akuntansi
Keuangan (Financial
atau General Accounting) menyangkut
pencatatan transaksi-transaksi suatu perusahaan dan penyusunan laporan
berkala dimana laporan tersebut dapat memberikan informasi yang berguna
bagi manajemen, para pemilik dan kreditor.
- Pemeriksaan
Akuntansi (Auditing) merupakan suatu
bidang yang menyangkut pemeriksaan laporan-laporan keuangan melalui
catatan akuntansi secara bebas yaitu laporan keuangan tersebut diperiksa
mengenai kejujuran dan kebenarannya.
- Akuntansi
Manajemen (Management Accounting) merupakan
bidang akuntansi yang menggunakan baik data historis maupun data data
taksiran dalam membantu manajemen untuk merencanakan operasi-operasi
dimasa yang akan datang.
- Akuntansi
Perpajakan (Tax Accounting) mencakup penyusunan laporan-laporan
pajak dan pertimbangan tentang konsekuensi-konsekuensi dari
transaksi-transaksi perusahaan yang akan terjadi.
- Akuntansi
Budgeter (Budgetary Accounting) merupakan
bidang akuntansi yang merencanakan operasi-operasi keuangan (anggaran)
untuk suatu periode dan memberikan perbandingan antara operasi-operasi
yang sebenarnya dengan operasi yang direncanakan.
- Akuntansi
untuk Organisasi Nirlaba (Non profit Accounting)
merupakan bidang yang mengkhususkan diri dalam pencatatan
transaksi-transaksi perusahaan yang tidak mencari laba seperti organisasi
keagamaan dan yayasan-yayasan sosial.
- Akuntansi
Biaya (Cost Accounting) merupakan bidanng yang
menekankan penentuan dan pemakaian biaya serta pengendalian biaya tersebut
yang pada umumnya terdapat dalam persahaan industri.
- Sistem
Akuntansi (Accounting System) meliputi
semua tehnik, metode dan prosedur untuk mencatat dan mengolah data
akuntansi dalam rangka memperoleh pengendalian intern yang baik, dimana
pengendalian intern merupakan suatu sistem pengendalian yang diperoleh
dengan adanya struktur organisasi yang memungkinkan adanya pembagian tugas
dan sumber daya manusia yang cakap dan praktek-praktek yangn sehat.
- Akuntansi
Sosial (Social Accounting) merupakan
bidang yang terbaru dalam akuntansi dan yang paling sulit untuk
diterangkan secara singkat, kerena menyangkut dana-dana
kesejahteraan masyarakat.
Sebagai suatu sistem, didalam akuntansi terdapat beberapa asumsi atau
konsep dasar. Asumsi dasar tersebut antara lain:
A. Kesatuan Usaha (Business
Entity)
Konsep ini menganggap bahwa aktiva suatu
perusahaan terpisah dari aktiva pribadi orang yang menyediakan aktiva (modal)
yang dipergunakan dalam perusahaan tersebut. Dalam akuntansi, pengertian konsep
kesatuan usaha, utang dan biaya pribadi pemilik akan dikeluarkan dari pembukuan
perusahaan walaupun aktiva, utang dan pendapatan perusahaan tersebut dimiliki
olehnya sendiri atau dengan kata lain segala utang dan biaya pribadi harus
diperhitungkan terpisah dari perusahaan.
B. Perusahaan Berjalan (Going
Concern)
Dalam konsep ini diasumsikan perusahaan didirikan
untuk jangka waktu yang ditentukan misalnya di Indonesia untuk perusahaan yang
berbentuk PT masa berdirinya adalah 75 tahun, yaitu adanya anggapan bahwa
selama satu kesatuan usaha masih menguntungkan, maka dia dapat berjalan terus
selama waktu yang tidak terbatas.
C. Periode Akuntansi (Time
Periods)
Mempertimbangkan akan banyaknya berbagai keputusan
mengenai jalannya operasi perusahaan, maupun pihak-pihak lain yang
berkepentingan selama berlangsungnya operasi perusahaan maka jangka waktu
pembuatan laporan yang umum adalah satu tahun.
D. Satuan Uang (Money
Measurement)
Semua transaksi perusahaan dicatat dalam satuan
uang, yaitu sesuatu perubahan aktiva dapat diukur dengan stuan tertentu.
E. Harta Perolehan (Costing
of Assets)
Seluruh aktiva pada umumnya dibukukan sebesar
harga perolehannya.
F. Aspek Ganda (Dual
Aspect)
Setiap pencatatan suatu kejadian atau transaksi
akan berpengaruh pada sedikitnya dua akun perkiraan dalam pembukuan.
G. Konsep Akrual (Accrual
Concept)
Konsep ini berkaitan dengan perhitungan laba/rugi
perusahaan yang menekankan suatu kejadian pada suatu periode tertentu baik
merupakan biaya maupun hasil.
Sumber
Referensi :
Langganan:
Postingan (Atom)