TUGAS 1 :
DEFINISI, PERMASALAHAN DAN SOLUSI DALAM RUANG LINGKUP
INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
A. PENGERTIAN INDIVIDU
Menurut
saya individu sebagai unit terkecil dari masyarakat sekitar yang tidak bisa di
bagi lagi dengan unit terkecil,individu
yang pasti lebih jelas manusia perseorangan bukan sebagai manusia
keseluruhan,saya simpulkan bahwa individu
sebagai manusia yang memiliki peranan khas ataupun spesifik dari dalam dirinya
itu sendiri.
1. Masalah
Sosial dalam Lingkup Individu
Masalah sosial berimpitan dengan
masalah pribadi. Penjelasannya sebagai berikut :
1. Masalah sosial yang dimaksud
adalah masalah sosial yang menyangkut diri individu, bukan masalah sosial
kemasyarakatan. Masalah sosial yang dimaksud di dalam kajian ilmu Sosiologi
adalah masalah-masalah sosial yang timbul dalam kehidupan bermasyarakat dan
obyeknya adalah masyarakat, seperti pengangguran, kriminalitas, kemiskinan,
perbedaan strata ekonomi dan sosial dalam masyarakat. Sementara dalam Bimbingan
dan Konseling, obyek masalah sosial adalah individu manusia dalam hubungannya
dengan individu lain.
2. Masalah sosial individu bersumber
dari Masalah pribadi individu.
Jika dipahami bahwa masalah sosial berkenaan dengan individu. Maka, lahirnya masalah sosial dalam individu pada dasarnya merupakan efek atau pengaruh dari masalah pribadi yang terjadi dalam diri individu tersebut. Misalnya, individu yang mengalami masalah pribadi disebabkan orang tuanya dirumah tidak harmonis, individu tersebut menampakkan gejala-gejala perilaku pendiam dan murung saat di sekolah dan ketika bergaul dengan teman-teman. Gejala itu kemudian menahun dan menjadi sebuah masalah sosial yaitu mengucilkan diri dari pergaulan dengan teman-temannya. Dapat dilihat disini bahwa sumber utama masalah sosial yang dialami individu adalah masalah pribadi.
Jika dipahami bahwa masalah sosial berkenaan dengan individu. Maka, lahirnya masalah sosial dalam individu pada dasarnya merupakan efek atau pengaruh dari masalah pribadi yang terjadi dalam diri individu tersebut. Misalnya, individu yang mengalami masalah pribadi disebabkan orang tuanya dirumah tidak harmonis, individu tersebut menampakkan gejala-gejala perilaku pendiam dan murung saat di sekolah dan ketika bergaul dengan teman-teman. Gejala itu kemudian menahun dan menjadi sebuah masalah sosial yaitu mengucilkan diri dari pergaulan dengan teman-temannya. Dapat dilihat disini bahwa sumber utama masalah sosial yang dialami individu adalah masalah pribadi.
Dengan demikian, pada bidang sosial,
individu lebih dihadapkan pada cara untuk mengembangkan diri individu menjadi
manusia seutuhnya. Baik secara konseling perseorangan (individual) maupun
secara kelompok. Individu lebih dibekali seperangkat cara (metode) untuk
memecahkan permasalahannya sendiri ketimbang mencari pemecahan atas masalah
individu.
Hal
ini yang membedakan layanan pribadi dengan layanan sosial. Ada 4 bagaimana
(cara), yang merupakan bahasan dari layanan bidang sosial antara lain:
1. Bagaimana individu dapat menempatkan diri dalam lingkungan sosial. Individu sebagai makhluk sosial, sehingga konseli ditumbuhkan pemahamannya mengenai hakekat kemanusiaannya.
2. Bagaimana individu bersikap baik
dan semestinya terhadap lingkungan sosial menurut standar moral, hukum dan
agama yang berlaku setempat. Misalnya sopan santun, tata krama, rasa
menghormati dan menghargai orang lain.
3. Bagaimana mendidik perilaku
individu yang tidak normative menjadi lebih normatif.
4. Bagaimana agar individu tersebut
dapat belajar dari lingkungan sosialnya, yang baik diambil, yang jelek dibuang.
5.Bagaimana individu tersebut dapat
memahami perbedaan lingkungan sosial budaya, mengenal perbedaan lingkungan
budaya yang multikultural dan dapat menyesuaikan diri baik dalam lingkungan
yang berbeda maupun dnegan orang yang mempunyai latar belakang budaya yang
berbeda dengan dirinya.
B. PENGERTIAN KELUARGA
Menurut
definisi saya keluarga sebagai bagian kecil dari masyarakat,yang di bentuk
menjadi sebuah keluarga yang terdiri dari ayah,ibu dan anak.
2.
Masalah Sosial dalam Lingkup Keluarga
Keluarga merupakan satuan terkecil dalam masyarakat yang
terbentuk atas dasar perkawinan dan memiliki hubungan darah. Dalam satu
keluarga terdiri atas ayah, ibu, dan anak, yang bisa kita sebut dengan keluaga
inti.
Tugas-tugas Keluarga
Pada dasarnya
tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut :
1. Pemeliharaan
fisik keluarga dan para anggotanya
2. Pemeliharaan
sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
3. Pembagian
tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing
4. Sosialisasi
antar anggota keluarga
5. Pengaturan
jumlah anggota keluarga
6. Pemeliharaan
ketertiban anggota keluarga
7. Penempatan
anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas
8. Membangkitkan
dorongan dan semangat para anggotanya
Namun di dalam kehidupan keluarga tentu saja
ada hambatan atau masalah-masalah dalam menjalankannya dan itu tidak dapat
dipunkiri lagi. Masalah-masalah ini terjadi karena disebabkan adanya unsur atau
aturan-aturan tertentu yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Sehingga dampak yang terjadi adalah rasa kekecewaan dan penyesalan.
Masalah sosial dalam keluarga dapat diklasifikasikan atas dasar faktor
ekonomi, faktor biologis, dan faktor psikologi.
Berikut adalah penjelasannya:
· 1.
Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi biasanya menjadi masalah utama dalam
keluarga. Misalnya kemiskinan, yang sampai saat ini masih sulit diberantas oleh
negara kita ini. Karena kemiskinan orang rela melakukan apa saja demi
mendapatkan sesuap nasi untuk bertahan hidup. Dan pada akhirnya bisa
menjerumuskan dirinya pada tindakan kriminal. Lalu bagi mereka yang memiliki
pekerjaan tetapi masih sulit untuk memenuhi kebutuhannya karena pendapatannya
yang rendah. Dalam masalah ini setiap orang harus berfikir positif dan
meningkatkan keahliannya dalam pekerjaan.
· 2. Faktor
Biologis
Masalah yang ada dalam faktor biologis adalah masalah
perceraian. Sedangkan perceraian itu dapat memberikan dampak negatif dan
merugikan orang lain. Contohnya orang tua yang bercerai akan memberikan dampak
bagi sang anak. Apalagi dimana sang anak belum mengerti apa-apa. Ini dapat
menimbulkan pertanyaan bagi sang anak, kenapa orang tuanya bercerai. Dalam masa
ini sang anak seharusnya mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Bagi
para orang tua masalah ini seharusnya diperhatikan, agar tidak berdampak buruk
pada kepribadian sang anak.
· 3. Faktor Psikologi
Faktor psikologi sangat erat kaitannya dengan masalah
anak. Contohnya sifat otoriter orang tua. Ini dapat memberikan tekanan mental
dan ketakutan bagi sang anak. Dalam keluarga, orang tua memiliki peran utama
untuk membentuk kepribadian pada anak yang bertujuan untuk menghasilkan
kepribadian yang baik. Sifat otoriter yang berlebihan akan menimbulkan konflik
dalam diri anak, terutama di dalam masyarakat modern yang semakin dinamis, anak
tidak dapat membentuk sikap mandiri dalam bertindak sesuai dengan peranan yang
harus di jalankan. Bila peran orang tua tidak berjalan sesuai dengan
semestinya, maka dapat menimbulkan sang anak untuk terjerumus ke dalam hal-hal
yang negatif atau menyimpang. Oleh karena itu, sebaiknya sang anak harus
diberikan pengertian yang mendalam untuk memiliki pergaulan yang bersifat
positif.
Pada dasarnya masalah-masalah sosial
dalam keluarga timbul karena didalam diri kita tidak dapat berfikir jernih dan
positif dan lebih mementingkan ego dalam diri kita.
C. PENGERTIAN MASYARAKAT
Menurut
saya masyarakat itu sekelompok kecil dari penduduk sekitar yang menetap di
setiap wilayah,seperti kita sendiri dan keluarga kita juga termasuk masyarakat
dan yang di sekitar wilayah kita,karena kita dan masyarakat lain saling
membutuhkan atau saling betergantungan satu sama lain.
3. Masalah Sosial dalam Lingkup
Masyarakat
Masalah sosial merupakan permasalahan
yang terjadi di masyarakat. Masalah sosial merupakan suatu keadaan di
masyarakat yang tidak normal atau tidak semestinya. Masalah sosial dapat
terjadi pada masyarakat di pedesaan maupun di perkotaan. Keadaan masyarakat di
pedesaan dan di perkotaan tentu berbeda. Pada umumnya masyarakat pedesaan masih
memegang erat nilai-nilai kerukunan, kebersamaan dan kepedulian. Sehingga tidak
heran sering kita jumpai adanya kerja bakti, saling memberi dan menolong.
Sedangkan masyarakat di kota hidup dalam suasana egois, individu
(sendiri-sendiri), kurang akrab serta kurang rukun. Kehidupan semacam ini
sebenarnya merupakan salah satu masalah sosial di wilayah tersebut. Saat ini di
negara kita masih banyak kita jumpai permasalahan sosial, antara lain sebagai berikut:
1.Kebodohan
Salah satu akibat bila kita bodoh adalah mudah diperalat orang lain. Kita juga akan sulit meraih cita-cita yang tinggi. Kebodohan terjadi karena tidak memiliki pendidikan atau pendidikannya rendah. Di negara kita ternyata masih banyak orang yang pendidikannya rendah bahkan tidak pernah sekolah sama sekali. Masih ada orang yang tidak bisa membaca atau buta huruf. Hal ini antara lain disebabkan oleh kemalasan, biaya pendidikan yang tinggi dan tidak meratanya pendidikan di Indonesia. Kamu mungkin beruntung bisa menikmati bangku sekolah dengan mudah. Sekolahnya mudah dijangkau dan fasilitasnya lengkap. Saudara-saudara kalian ada yang tidak bisa sekolah karena tidak punya biaya. Mereka bahkan harus bekerja membantu orang tuanya agar tetap bisa makan. Ada pula saudara kalian yang kesulitan untuk bisa sekolah karena tempatnya yang jauh dan hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki. Itupun sekolahnya juga masih sangat sederhana. Fasilitasnya juga masih sangat terbatas.
Salah satu akibat bila kita bodoh adalah mudah diperalat orang lain. Kita juga akan sulit meraih cita-cita yang tinggi. Kebodohan terjadi karena tidak memiliki pendidikan atau pendidikannya rendah. Di negara kita ternyata masih banyak orang yang pendidikannya rendah bahkan tidak pernah sekolah sama sekali. Masih ada orang yang tidak bisa membaca atau buta huruf. Hal ini antara lain disebabkan oleh kemalasan, biaya pendidikan yang tinggi dan tidak meratanya pendidikan di Indonesia. Kamu mungkin beruntung bisa menikmati bangku sekolah dengan mudah. Sekolahnya mudah dijangkau dan fasilitasnya lengkap. Saudara-saudara kalian ada yang tidak bisa sekolah karena tidak punya biaya. Mereka bahkan harus bekerja membantu orang tuanya agar tetap bisa makan. Ada pula saudara kalian yang kesulitan untuk bisa sekolah karena tempatnya yang jauh dan hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki. Itupun sekolahnya juga masih sangat sederhana. Fasilitasnya juga masih sangat terbatas.
2.Pengangguran
Pengangguran adalah orang dewasa yang tidak bekerja dan tidak mendapatkan penghasilan. Jumlah pengangguran semakin banyak karena jumlah lulusan sekolah lebih banyak dari pada jumlah lapangan pekerjaan. Selain itu para pengusaha dihadapkan pada persoalan kenaikan tarif listrik dan harga bahan bakar minyak yang mahal. Hal itu menyebabkan banyaknya perusahaan yang tutup dan bangkrut, atau setidaknya mengurangi jumlah karyawannya. Kamu bisa membayangkan jika orang tuamu tidak lagi bekerja dan tidak punya penghasilan. Apa yang akan terjadi? Tentunya keluargamu akan kesulitan memenuhi kebutuhan hidup baik makan, pakaian, biaya sekolah serta kebutuhan yang lainnya. Itulah sebabnya pengangguran dapat menimbulkan permasalahan sosial lainnya. Seperti kemiskinan, kejahatan, perjudian, kelaparan, kurang gizi bahkan meningkatnya angka bunuh diri.
Pengangguran adalah orang dewasa yang tidak bekerja dan tidak mendapatkan penghasilan. Jumlah pengangguran semakin banyak karena jumlah lulusan sekolah lebih banyak dari pada jumlah lapangan pekerjaan. Selain itu para pengusaha dihadapkan pada persoalan kenaikan tarif listrik dan harga bahan bakar minyak yang mahal. Hal itu menyebabkan banyaknya perusahaan yang tutup dan bangkrut, atau setidaknya mengurangi jumlah karyawannya. Kamu bisa membayangkan jika orang tuamu tidak lagi bekerja dan tidak punya penghasilan. Apa yang akan terjadi? Tentunya keluargamu akan kesulitan memenuhi kebutuhan hidup baik makan, pakaian, biaya sekolah serta kebutuhan yang lainnya. Itulah sebabnya pengangguran dapat menimbulkan permasalahan sosial lainnya. Seperti kemiskinan, kejahatan, perjudian, kelaparan, kurang gizi bahkan meningkatnya angka bunuh diri.
3.Kemiskinan
Semakin banyak dan semakin lama orang menganggur menyebabkan kemiskinan. Di Indonesia jumlah rakyat miskin masih cukup banyak, walaupun pemerintah telah berupaya mengatasinya. Orang yang miskin tidak dapat memenuhi kebutuhan pokoknya seperti pangan, sandang dan papan. Kemiskinan dapat menyebabkan berbagai permasalahan sosial yang lain, seperti kejahatan, kelaparan, putus sekolah, kurang gizi, rentan penyakit dan stress.
Apa penyebab dari kemiskinan? Kemiskinan bisa disebabkan oleh dua hal. Yakni dari dalam diri seseorang (internal) dan faktor dari luar (eksternal). Faktor internal antara lain karena pendidikan yang rendah, tidak memiliki keterampilan dan karena sifat malas. Sedangkan faktor eksternal antara lain disebabkan oleh kondisi ekonomi negara yang buruk, harga-harga melambung tinggi dan kurangnya perhatian pemerintah terhadap ekonomi masyarakat indonesia.
4.Kejahatan
Kejahatan sering disebut sebagai tindak kriminal atau perbuatan yang melanggar hukum. Pengangguran dan kemiskinan dapat menyebabkan tindak kejahatan. Jika tidak dilandasi keimanan dan akal sehat, penganggur mengambil jalan pintas untuk mengatasi kemiskinannya. Banyak cara keliru yang dijalani misalnya melakukan judi, penipuan, pencurian, pencopetan, perampokan hingga pada pembunuhan. Yang stress dan tidak kuat bisa kemudian minum-minuman keras atau memakai narkoba. Namun ternyata kejahatan tidak hanya karena miskin. Banyak orang-orang yang sebenarnya sudah mapan hidupnya melakukan kejahatan. Korupsi, Yakni mencuri sesuatu yang bukan haknya dengan cara-cara tertentu. Contohnya adalah mengambil sebagian dana yang mestinya untuk korban bencana alam.
5.Pertikaian
Pertikaian bisa disebabkan banyak hal, antara lain karena salah paham, emosi yang tidak terkendali atau karena memperebutkan sesuatu. Sesuatu yang diperebutkan dapat berupa suatu prinsip, seseorang atau suatu barang. Pertikaian dapat terjadi di dalam suatu keluarga atau di masyarakat. Pertikaian yang tidak segera diselesaikan bisa berakibat fatal. Suatu pertikaian bahkan dapat menimbulkan korban jiwa. Masyarakat yang didalamnya terdapat pertikaian atau konflik menyebabkan suasana tidak aman dan nyaman.
6. Kenakalan remaja
Kebut kebutan bagi mereka sendiri sangat berbahaya yakni dapat menimbulkan
kecelakaan. Di samping itu juga mengganggu dan membahayakan orang lain.
Kenakalan remaja dapat berbentuk lain seperti coret-coret dinding di jalan,
minum-minuman keras, berdandan yang tidak semestinya ataupun menggunakan
narkoba.
Penyebab
kenakalan remaja antara lain sebagai berikut:
a. Kurangnya
perhatian dari orang tua
b. Pengaruh lingkungan pergaulan
b. Pengaruh lingkungan pergaulan
c. Kurang
mantapnya kepribadian diri
d. Jauh dari kehidupan beragama
d. Jauh dari kehidupan beragama
SOLUSI
PEMECAHAN MASALAH SOSIAL
Mengatasi
masalah sosial bukanlah perkara yang mudah. Pemerintah selalu berusaha
mengatasi berbagai masalah sosial dengan melibatkan peran serta tokoh masyarakat,
pengusaha, pemuka agama, tetua adat, lembaga-lembaga sosial dan lain-lainya.
Kamu pun sebenarnya dapat
berperan serta dalam mengatasi masalah sosial tersebut. Tentu saja sesuai dengan kemampuanmu masing-masing. Berikut ini beberapa contoh upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi permasalahan sosial:
1. Pemberian kartu askes
Kartu Askes (Asuransi Kesehatan) diberikan kepada keluarga miskin. Kartu Askes kadang disebut Askeskin (Asuransi Kesehatan Keluarga Miskin). Dengan kartu Askes. keluarga miskin dapat berobat di rumah sakit yang ditunjuk dengan biaya ringan atau gratis.
2. Pemberian beras untuk masyarakat miskin (Raskin)
Raskin merupakan program pemberian bantuan pangan dari pemerintah berupa beras dengan harga yang sangat murah. Dengan raskin diharapkan masyarakat yang termasuk keluarga miskin dapat memenuhi kebutuhan pangannya.
3. Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
BOS diberikan kepada siswa-siswi sekolah mulai dari sekolah dasar sampai tingkat SLTA. Tujuannya untuk meringankan biaya pendidikan. Sekarang juga sudah dilakukan program BOS buku. Yakni program penyediaan buku pelajaran bagi siswa sekolah. Dengan BOS buku diharapkan orang tua tidak lagi dibebani biaya membeli buku pelajaran untuk anaknya yang sekolah.
4. Sekolah terbuka
Sekolah terbuka merupakan sekolah yang waktu belajarnya tidak terlalu padat dan terikat. Sekolah terbuka diperuntukkan bagai siswa yang kurang mampu. Dengan sekolah terbuka siswanya dapat sekolah meskipun sudah bekerja.
berperan serta dalam mengatasi masalah sosial tersebut. Tentu saja sesuai dengan kemampuanmu masing-masing. Berikut ini beberapa contoh upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi permasalahan sosial:
1. Pemberian kartu askes
Kartu Askes (Asuransi Kesehatan) diberikan kepada keluarga miskin. Kartu Askes kadang disebut Askeskin (Asuransi Kesehatan Keluarga Miskin). Dengan kartu Askes. keluarga miskin dapat berobat di rumah sakit yang ditunjuk dengan biaya ringan atau gratis.
2. Pemberian beras untuk masyarakat miskin (Raskin)
Raskin merupakan program pemberian bantuan pangan dari pemerintah berupa beras dengan harga yang sangat murah. Dengan raskin diharapkan masyarakat yang termasuk keluarga miskin dapat memenuhi kebutuhan pangannya.
3. Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
BOS diberikan kepada siswa-siswi sekolah mulai dari sekolah dasar sampai tingkat SLTA. Tujuannya untuk meringankan biaya pendidikan. Sekarang juga sudah dilakukan program BOS buku. Yakni program penyediaan buku pelajaran bagi siswa sekolah. Dengan BOS buku diharapkan orang tua tidak lagi dibebani biaya membeli buku pelajaran untuk anaknya yang sekolah.
4. Sekolah terbuka
Sekolah terbuka merupakan sekolah yang waktu belajarnya tidak terlalu padat dan terikat. Sekolah terbuka diperuntukkan bagai siswa yang kurang mampu. Dengan sekolah terbuka siswanya dapat sekolah meskipun sudah bekerja.
5. Program
pendidikan luar sekolah
Pendidikan luar sekolah biasanya berupa kursus-kursus seperti menjahit, perbengkelan ataupun komputer. Pemerintah mengadakan program pendidikan luar sekolah agar anak-anak yang tidak sekolah atau putus sekolah dapat tetap memiliki ilmu dan ketrampilan.
6. Pemberian Bantuan Tunai Langsung (BTL)
BTL diberikan kepada masyarakat miskin yang tidak berpenghasilan. BTL merupakan dana kompensasi/pengganti kenaikan harga Bahan Bakar
Minyak (BBM).
7. Pemberian bantuan modal usaha
Bantuan modal usaha diberikan kepada masyarakat miskin yang akan mengembangkan atau memulai suatu usaha. Biasanya untuk usaha kecil dan menengah. Bantuan modal usaha ini adalah dalam rangka mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan. Selain berbagai bantuan dari pemerintah, ada juga pihak-pihak lain yang juga turut membantu mengatasi masalah sosial, antara lain:
1. Menjadi orang tua asuh bagi anak sekolah yang kurang mampu.
2. Para tokoh agama memberikan penyuluhan tentang keimanan dan moral dalam menghadapi
Pendidikan luar sekolah biasanya berupa kursus-kursus seperti menjahit, perbengkelan ataupun komputer. Pemerintah mengadakan program pendidikan luar sekolah agar anak-anak yang tidak sekolah atau putus sekolah dapat tetap memiliki ilmu dan ketrampilan.
6. Pemberian Bantuan Tunai Langsung (BTL)
BTL diberikan kepada masyarakat miskin yang tidak berpenghasilan. BTL merupakan dana kompensasi/pengganti kenaikan harga Bahan Bakar
Minyak (BBM).
7. Pemberian bantuan modal usaha
Bantuan modal usaha diberikan kepada masyarakat miskin yang akan mengembangkan atau memulai suatu usaha. Biasanya untuk usaha kecil dan menengah. Bantuan modal usaha ini adalah dalam rangka mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan. Selain berbagai bantuan dari pemerintah, ada juga pihak-pihak lain yang juga turut membantu mengatasi masalah sosial, antara lain:
1. Menjadi orang tua asuh bagi anak sekolah yang kurang mampu.
2. Para tokoh agama memberikan penyuluhan tentang keimanan dan moral dalam menghadapi
masalah sosial.
3. Para pengusaha dan lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan lain memberikan bantuan, beasiswa, modal usaha, penyuluhan, dan pendidikan.
4. Lembaga-lembaga dari PBB seperti UNESCO, UNICEF dan WHO memberikan bantuan kepada pemerintah Indonesia untuk mengatasi masalah sosial.
5. Organisasi pemuda seperti karang taruna dan remaja masjid mendidik dan mengarahkan para pemuda putus sekolah untuk berkarya. Sehingga ikut mengatasi masalah pengangguran.
6. Perguruan tinggi melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan berbagai penyuluhan, bakti sosial ataupun melatih keterampilan.
3. Para pengusaha dan lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan lain memberikan bantuan, beasiswa, modal usaha, penyuluhan, dan pendidikan.
4. Lembaga-lembaga dari PBB seperti UNESCO, UNICEF dan WHO memberikan bantuan kepada pemerintah Indonesia untuk mengatasi masalah sosial.
5. Organisasi pemuda seperti karang taruna dan remaja masjid mendidik dan mengarahkan para pemuda putus sekolah untuk berkarya. Sehingga ikut mengatasi masalah pengangguran.
6. Perguruan tinggi melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan berbagai penyuluhan, bakti sosial ataupun melatih keterampilan.
7. Menahan ego
pada diri kita dalam kehidupan di keluarga
Upaya ini
dilakukan agar masalah yang dihadapi dapat selesai secara baik-baik.
KESIMPULAN
Jadi, dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa upaya
pemecahan sosial sebagai muara penanganan sosial juga dapat berupa suatu
tindakan yang dilakukan bersama oleh individu, keluarga dan masyarakat untuk
mewujudkan suatu perubahan yang sesuai yang diharapkan. Tindakan kolektif dapat
dilakukan oleh individu, keluarga dan masyarakat untuk melakukan perubahan
menuju kondisi yang lebih sejahtera.
SUMBER REFERENSI :
http://id.shvoong.com/books/1866293-masalah-sosial-dan-upaya-pemecahannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar