Menjadi seorang pengusaha atau entrepreneur sukses memang butuh proses yang tidaklah instan, bisa jadi waktunya cukup panjang. Banyak hal-hal baru yang bisa jadi tidak diduga sebelumnya, yang muncul ketika kita terjun langsung kedalam dunia bisnis. Orang bilang bisnis itu ya Untung, ya Rugi. Bisnis itu penuh resiko, klo kita gak pintar, jangan berbisnis, bisa-bisa bukan “Untung” tetapi “Buntung”.
Hal inilah yang membuat sebagian besar orang pada akhirnya tidak berani mengambil resiko, untuk meraih kesuksesannya dengan berbisnis. Apalagi jika melihat pola pikir masyarakat di Indonesia yang sampai saat ini masih sangat terpaku dengan mimpi mereka menjadi seorang karyawan di perusahaan bonafit, atau menjadi pegawai negeri sipil (PNS) yang bisa memberikan jaminan kecukupan di hari tua. Apakah mimpi Anda juga hanya sebatas itu?
Teramat sayang jika mimpi besar Anda hanya menjadi seorang karyawan, ada pepatah mengatakan “ Gantungkan cita-citamu setinggi langit” bukan gantungkan cita-citamu setinggi eternit!!! Biasakan tidak membatasi pola pikir Anda dengan cita-cita kecil (setinggi eternit) sebagai karyawan saja, namun ubah mindset Anda untuk memiliki mimpi besar (setinggi langit) dengan menjadi pengusaha.
Lalu, bagaimana caranya mengubah mindset karyawan menjadi pengusaha? Tentu ini bukan pekerjaan mudah, karena pola pikir kita sejak dulu sudah dibentuk untuk menjadi seorang karyawan. Orang tua mana yang tidak bangga bila anak-anaknya bekerja di perusahaan bonafit, atau di instansi pemerintahan, sehingga secara otomatis pola pikir kita mulai terbentuk untuk menjadi seorang pegawai. Belum lagi instansi pendidikan di negara kita yang masih minim memberikan ilmu tentang kewirausahaan, sehingga mindset entrepreneur kita masih sangat kurang.
Padahal dalam memulai usaha dibutuhkan dua faktor penting, yang pertama skill dan yang kedua adalah mindset entrepreneur. Dari faktor itulah, mengapa adanya mindset entrepreneur sangatlah penting dalam menjalankan bisnis. Sebab dengan mindset entrepreneur, seseorang akan termotivasi untuk selalu produktif dan melakukan inovasi-inovasi baru untuk menciptakan peluang usaha yang menguntungkan.
Cara mudah untuk membentuk mindset entrepreneur bisa dilakukan dengan beberapa tahapan berikut. Pertama, lihatlah potensi diri Anda. Buat daftar potensi yang Anda punya, kemudian kembangkan semua potensi yang ada, untuk menciptakan inovasi baru. Kedua, belajarlah dari kisah para pengusaha sukses yang sudah berhasil mengembangkan bisnisnya dari nol. Dengan begitu Anda akan terinspirasi dan termotivasi untuk mengikuti jejak kesuksesan mereka dalam menjalankan bisnis. Ketiga, ikuti pelatihan, seminar atau sharing bisnis yang bisa membantu Anda mengetahui segala kelebihan dan kekurangan sumber daya, yang bisa Anda jadikan sebagai prospek bisnis. Bila perlu, lakukan kunjungan langsung untuk melihat proses operasional sebuah usaha. Dan yang paling utama dari ketiga langkah tersebut adalah Anda harus tetap “Action!”, karena tanpa action, maka mimpi kita tentu tidaklah akan menjadi sebuah kenyataan.
Karakteristik Menjadi Pengusaha Sukses antara lain sebagai berikut :
1. Kemampuan untuk mengembangkan fokus yang jelas.
Anda harus tahu betul apa yang membuat usaha Anda berbeda dari para pesaing. Kembangkan sebuah visi dan laksanakan, jangan beralih dari satu ide ke ide yang lain. Banyak pengusaha gagal karena mereka merasa bahwa ide baru yang mereka temukan lebih menarik daripada yang mereka jalankan sekarang.
2. Harapan yang realistis.
Jika Anda melakukan diet dan berharap bisa menurunkan berat badan lima kilo pe rminggu, Anda pasti akan kecewa dan menyerah. Jika tujuan Anda lebih realistis, kemungkinan besar Anda akan tetap berpegang padanya dan berhasil. Sangat jarang ada orang yang “kaya mendadak”.
3. Kemauan untuk membuat rencana.
Para pengusaha paling sukses adalah orang-orang yang memiliki tujuan dan rencana yang jelas untuk meraihnya. Mereka mempelajari pasar, persaingan, dan mekanismenya, serta bersedia mempelajari sungguh-sungguh semua kendala yang mungkin akan dihadapi.
4. Fleksibilitas dan adaptabilitas.
Selain membutuhkan rencana dan fokus yang jelas, Anda juga perlu memiliki fleksibilitas dalam menanggapi perubahan situasi. Dalam bisnis, dan juga hidup, segalanya berubah, dan masalah pasti ada.
5. Kemampuan untuk mengatasi kekhawatiran karena harus menjual.
Dalam artian tertentu, semua pengusaha adalah penjual. Anda tidak boleh takut berhadapan dengan konsumen, memotivasi pegawai, dan menjalin hubungan baik dengan pemasok. Anda tidak harus punya keahlian tersebut saat memulai usaha, tetapi Anda harus mempelajarinya agar usaha Anda tetap berjalan.
6. Bersedia bekerja keras.
Tidak ada jalan pintas disini; menjalankan usaha berarti bekerja keras sepanjang waktu.
7. Tujuan pribadi yang jelas.
Kita semua punya keinginan yang berbeda-beda. Kita ingin punya banyak uang dan sekaligus sudah berada di rumah saat anak-anak pulang sekolah. Kita ingin mengontrol semua kegiatan tetapi produk dan jasa yang kita hasilkan sangat beragam. Tujuan-tujuan tersebut jelas saling bertentangan satu sama lain. Untuk mencapai keberhasilan, Anda harus fokus pada apa yang benar-benar penting bagi Anda dan apa yang dapat Anda capai.
8. Pengalaman.
Anda tidak perlu berpengalaman sebagai manajer sebuah perusahaan mobil untuk memulai bisnis mobil bekas, tetapi Anda harus punya pengalaman dalam bidang terkait atau pengalaman dalam menerapkan kemampuan yang Anda miliki sebagai manajer, sebelum mengawali suatu usaha.
SUMBER REFERENSI :
- http://bisnisukm.com/karakteristik-pengusaha-sukses.html
Minggu, 29 Mei 2011
CARA BELAJAR BERWIRASWASTA
Mencari pekerjaan belakangan ini tidak hanya sebatas bidang disiplin ilmu tertentu seperti pegawai bank, guru, polisi, tentara, paranormal, dokter, pegawai. Ada pilihan menarik lainnya yang tidak kalah hebatnya, yaitu menjadi berwiraswasta (entrepreneurship). Wiraswasta adalah pemilik usaha yang dirintisnya sendiri dengan memanfaatkan sumber-sumber daya yang ada, bertanggung jawab atas usahanya dan tidak terlepas dari risiko, cth wirausaha sewa mobil, rumah makan, jualan pulsa, toko online dan masih banyak lagi.
Secara sepintas, modal dan kesempatan terlihat menjadi faktor yang menentukan tapi nyatanya tidak. Saya punya banyak kolega yang sudah menjadi pekerja bertahun2 bahkan puluhan tahun, baik di dalam maupun luar negeri. Dari segi modal rasanya tidak menjadi masalah untuk memulai sebuah usaha sendiri skala kecil/menengah.
Tapi karena mental babu yang masih begitu kuat dan tidak mau keluar dari comfort zone maka tidak ada pikiran sama sekali untuk memulainya. Yang ada hanyalah kesibukan yang terus menerus dan selalu dalam hunting mode untuk mencari di perusahaan/hotel mana bekerja. Alhasil, saya sangat sedikit mempunyai teman yang bisa diajak ngobrol dan berjiwa wiraswasta.
Walaupun tidak bisa serta merta, paling tidak mempersiapkan diri setelah selesai bekerja di negeri orang. Mereka hanya sibuk mencari update2 berita hotel apa berdiri dimana, hotel apa ada lowongan dan service chargenya berapa dan sejenis2nya.
Walau tidak bisa sekarang, paling tidak pikiran sudah mulai terbuka ke arah sana. Jika terus termakan doktrin itu, lalu sampai kapan menjadi babu terus? Akankah sampai tua? Apa tidak bosan bekerja untuk orang lain terus? Ternyata belajar berjiwa wiraswasta tidak harus melulu yg muluk2 dan tinggi2. Berikut beberapa tips untuk memulainya:
1. Stop mental babu itu. Hal yang paling penting adalah pikiran kita. Kebanyakan dari kita sudah terbiasa selalu berfikir sesuai doktrin itu sehingga menutup mata untuk hal2 menyangkut wiraswasta. Jika pikiran sudah terbuka maka selanjutnya akan lebih mudah.
2. Konsep modal. Memang modal menjadi faktor utama dalam memulai sebuah usaha mandiri tapi tidak menjadi faktor penentu. Banyak cara untuk mensiasati faktor ini misalnya nabung sejak dini, pinjaman dll.
3. Jgn muluk2 dan tinggi2. Dalam memulai usaha sendiri, jgn langsung memikirkan hal2 yg gede dan muluk2 misalnya bagaimana menyaingi KFC, bagaimana menyaingi BCA dll. Mulailah dengan hal2 kecil dan biarkan pikiran kita membentuk sebuah konsep dulu dengan fondasi yang kuat ke arah bisnis.
4. Hobi dan jeli melihat peluang. Idealnya memulai sebuah usaha adalah sesuai dengan hobi sehingga dalam menjalaninyapun akan lebih enjoy. Jika senang makan, buatlah warung nasi yang punya ciri khas dan branding sendiri misalnya Warung Makan Bajak Laut. Jika senang fashion, buatlah usaha butik misalnya dengan sentuhan khas yg menbedakan dari usaha sejenis. Jika senang online, bikin warnet. Jika senang bakso, jadilah juragan bakso, buat beberapa rombong (sekitar 2 jtan perbuah) lalu cari pekerja orang Jawa (maaf orang Bali gengsinya gede, walau kantongnya kosong) yang mau dimodalin untuk jualan bakso.
5. Tanyakan pada diri sendiri. Akhirnya semua kembali berpulang pada diri sendiri. Tanyakan pada diri kita masing, apakah saya ini termasuk forever babu-oriented atau entrepreneur-oriented.
Selain itu keuntungan menjadi wiraswasta yaitu antara lain :
1. Memenuhi kebutuhan orang melaui barang dan jasa yang diproduksi
2. Mendapatkan penghasilan yang banyak
3. Memanfaatkan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya lainnya yang di karuniai Tuhan
4. Memberikan kesempatan kerja bagi orang lain
5. Menjadi Dermawan
6. Membangun negeri melalui pajak ataupun berbentuk sumbangan lainnya.
Tips caranya menjadi wiraswasta yang sukses antara lain :
1. Memiliki cita-cita menjadi wiraswasta
2. Memilih, ingin menjadi Wirausahawan di bidang apa?
3. Melaksanakan atau merintis usaha sambil belajar, misalnya usaha rental mobil Anda bisa belajar dengan para ahli atau orang yang sudah lama berkecimpung di dunia jasa sewa mobil.
4. Tawakal kepada Tuhan
5. Bangkit dan belajar dari kegagalan usaha yang dirintis.
SUMBER REFERENSI :
- http://butuhtips.com/mari-mulai-berbisnis.html
- http://www.devari.org/2008/03/29/stop-mental-forever-babu/
Secara sepintas, modal dan kesempatan terlihat menjadi faktor yang menentukan tapi nyatanya tidak. Saya punya banyak kolega yang sudah menjadi pekerja bertahun2 bahkan puluhan tahun, baik di dalam maupun luar negeri. Dari segi modal rasanya tidak menjadi masalah untuk memulai sebuah usaha sendiri skala kecil/menengah.
Tapi karena mental babu yang masih begitu kuat dan tidak mau keluar dari comfort zone maka tidak ada pikiran sama sekali untuk memulainya. Yang ada hanyalah kesibukan yang terus menerus dan selalu dalam hunting mode untuk mencari di perusahaan/hotel mana bekerja. Alhasil, saya sangat sedikit mempunyai teman yang bisa diajak ngobrol dan berjiwa wiraswasta.
Walaupun tidak bisa serta merta, paling tidak mempersiapkan diri setelah selesai bekerja di negeri orang. Mereka hanya sibuk mencari update2 berita hotel apa berdiri dimana, hotel apa ada lowongan dan service chargenya berapa dan sejenis2nya.
Walau tidak bisa sekarang, paling tidak pikiran sudah mulai terbuka ke arah sana. Jika terus termakan doktrin itu, lalu sampai kapan menjadi babu terus? Akankah sampai tua? Apa tidak bosan bekerja untuk orang lain terus? Ternyata belajar berjiwa wiraswasta tidak harus melulu yg muluk2 dan tinggi2. Berikut beberapa tips untuk memulainya:
1. Stop mental babu itu. Hal yang paling penting adalah pikiran kita. Kebanyakan dari kita sudah terbiasa selalu berfikir sesuai doktrin itu sehingga menutup mata untuk hal2 menyangkut wiraswasta. Jika pikiran sudah terbuka maka selanjutnya akan lebih mudah.
2. Konsep modal. Memang modal menjadi faktor utama dalam memulai sebuah usaha mandiri tapi tidak menjadi faktor penentu. Banyak cara untuk mensiasati faktor ini misalnya nabung sejak dini, pinjaman dll.
3. Jgn muluk2 dan tinggi2. Dalam memulai usaha sendiri, jgn langsung memikirkan hal2 yg gede dan muluk2 misalnya bagaimana menyaingi KFC, bagaimana menyaingi BCA dll. Mulailah dengan hal2 kecil dan biarkan pikiran kita membentuk sebuah konsep dulu dengan fondasi yang kuat ke arah bisnis.
4. Hobi dan jeli melihat peluang. Idealnya memulai sebuah usaha adalah sesuai dengan hobi sehingga dalam menjalaninyapun akan lebih enjoy. Jika senang makan, buatlah warung nasi yang punya ciri khas dan branding sendiri misalnya Warung Makan Bajak Laut. Jika senang fashion, buatlah usaha butik misalnya dengan sentuhan khas yg menbedakan dari usaha sejenis. Jika senang online, bikin warnet. Jika senang bakso, jadilah juragan bakso, buat beberapa rombong (sekitar 2 jtan perbuah) lalu cari pekerja orang Jawa (maaf orang Bali gengsinya gede, walau kantongnya kosong) yang mau dimodalin untuk jualan bakso.
5. Tanyakan pada diri sendiri. Akhirnya semua kembali berpulang pada diri sendiri. Tanyakan pada diri kita masing, apakah saya ini termasuk forever babu-oriented atau entrepreneur-oriented.
Selain itu keuntungan menjadi wiraswasta yaitu antara lain :
1. Memenuhi kebutuhan orang melaui barang dan jasa yang diproduksi
2. Mendapatkan penghasilan yang banyak
3. Memanfaatkan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya lainnya yang di karuniai Tuhan
4. Memberikan kesempatan kerja bagi orang lain
5. Menjadi Dermawan
6. Membangun negeri melalui pajak ataupun berbentuk sumbangan lainnya.
Tips caranya menjadi wiraswasta yang sukses antara lain :
1. Memiliki cita-cita menjadi wiraswasta
2. Memilih, ingin menjadi Wirausahawan di bidang apa?
3. Melaksanakan atau merintis usaha sambil belajar, misalnya usaha rental mobil Anda bisa belajar dengan para ahli atau orang yang sudah lama berkecimpung di dunia jasa sewa mobil.
4. Tawakal kepada Tuhan
5. Bangkit dan belajar dari kegagalan usaha yang dirintis.
SUMBER REFERENSI :
- http://butuhtips.com/mari-mulai-berbisnis.html
- http://www.devari.org/2008/03/29/stop-mental-forever-babu/
CARA MERAIH CITA-CITA, POTENSI DIRI SERTA KEKUATAN DAN KELEMAHANNYA
Cita-cita atau tujuan hidup ini hanya bisa diraih jika kita memiliki motivasi yang kuat dalam diri kita. Tanpa motivasi apapun, sulit sekali kita menggapai apa yang kita cita-citakan. Tapi tak dapat dipungkiri, memang cukup sulit membangun motivasi di dalam diri sendiri. Bahkan mungkin kita tidak tahu pasti bagaimana cara membangun motivasi di dalam diri sendiri. Padahal sesungguhnya banyak hal yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan motivasi tersebut yakni antara lain yaitu :
1. Ciptakan sensasi
Ciptakan sesuatu yang dapat “membangunkan” dan membangkitkan gairah kita saat pagi menjelang. Misalnya, kita berpikir esok hari harus mendapatkan keuntungan 1 milyar rupiah. Walau kedengarannya mustahil, tapi sensasi ini kadang memacu semangat kita untuk berkarya lebih baik lagi melebihi apa yang sudah kita lakukan kemarin.
2. Kembangkan terus tujuan kita
Jangan pernah terpaku pada satu tujuan yang sederhana. Tujuan hidup yang terlalu sederhana membuat kita tidak memiliki kekuatan lebih. Padahal untuk meraih sesuatu kita memerlukan tantangan yang lebih besar, untuk mengerahkan kekuatan kita yang sebenarnya. Tujuan hidup yang besar akan membangkitkan motivasi dan kekuatan tersendiri dalam hidup kita.
3. Memikirkan saat kematian datang
Kita perlu memikirkan saat kematian datang, meskipun gejala ke arah itu tidak dapat diprediksikan. Membayangkan saat-saat terakhir dalam hidup ini sesungguhnya merupakan saat-saat yang sangat sensasional. Kita dapat membayangkan ‘flash back’ dalam kehidupan kita. Sejak kita menjalani masa kanak-kanak, remaja, hingga tampil sebagai pribadi yang dewasa dan mandiri. Jika kita membayangkan ‘ajal’ kita sudah dekat, akan memotivasi kita untuk berbuat lebih banyak lagi selama hidup kita.
4. Tinggalkan teman yang tidak perlu
Jangan ragu untuk meninggalkan teman-teman yang tidak dapat mendorong kita mencapai tujuan. Sebab, siapapun teman kita, seharusnya mampu membawa kita pada perubahan yang lebih baik. Ketahuilah bergaul dengan orang-orang yang optimis akan membuat kita berpikir optimis pula. Bersama mereka hidup ini terasa lebih menyenangkan dan penuh motivasi.
5. Hampiri bayangan ketakutan
Saat kita dibayang-bayangi kecemasan dan ketakutan, jangan melarikan diri dari bayangan tersebut. Misalnya selama ini kita takut akan menghadapi masa depan yang buruk. Datang dan nikmati rasa takut kita dengan mencoba mengatasinya. Saat kita berhasil mengatasi rasa takut, saat itu kita telah berhasil meningkatkan keyakinan diri bahwa kita mampu mencapai hidup yang lebih baik.
6. Ucapkan “selamat datang” pada setiap masalah
Jalan untuk mencapai tujuan tidak selamanya semulus jalan tol. Suatu saat kita akan menghadapi jalan terjal, menanjak dan penuh bebatuan. Jangan memutar arah untuk mengambil jalan pintas. Hadapi terus jalan tersebut dan pikirkan cara terbaik untuk bisa melewatinya. Jika kita memandang masalah sebagai sesuatu yang mengerikan, kita akan semakin sulit termotivasi. Sebaliknya bila kita selalu siap menghadapi setiap masalah, kita seakan memiliki energi dan semangat berlebih untuk mencapai tujuan kita.
7. Mulailah dengan rasa senang
Jangan pernah merasa terbebani dengan tujuan hidup kita. Coba nikmati hidup dan jalan yang kita tempuh. Jika sejak awal kita sudah merasa ‘tidak suka’ rasanya motivasi hidup tidak akan pernah kita miliki.
8. Berlatih dengan keras
Tidak bisa tidak, kita harus berlatih terus bila ingin mendapatkan hasil terbaik. Pada dasarnya tidak ada yang tidak dapat kita raih jika kita terus berusaha keras. Semakin giat berlatih semakin mudah pula mengatasi setiap kesulitan.
Motivasi dapat menumbuhkan semangat dalam mencapai tujuan. Motivasi yang kuat di dalam diri, kita akan memiliki apresiasi dan penghargaan yang tinggi terhadap diri dan hidup ini. Sehingga kita tidak akan ragu untuk melangkah ke depan, yaitu mencapai visi hidup kita.
Semua orang pastilah mempunyai cita-cita, walaupun pada akhirnya cita-cita tersebut belumlah tentu tercapai sesuai dengan sebuah kenyataan yang diidam-idamkan, karena kita semua yang masih memiliki keimanan kepada Dzat Yang Maha Kuasa Alloh Swt. pastilah menyadari posisi kita sebagai insan manusia biasa yang hanya diberikan kekuasaan untuk berusaha dengan keras dan jelas tentu diiringi dengan do’a dan disempurnakan dengan kepasrahan kepada Alloh Swt atas apapun hasil yang telah diusahakan.
“Tidak ada seorang muslim yang berdo’a memohon kepada Allah, yang do’anya tidak mengandung unsur dosa dan pemutusan hubungan persaudaraan, kecuali Allah akan mengabulkan dengan tiga kemungkinan; memberikan apa yang dinginkan, disimpan (pahalanya) hingga di alam akhirat, atau diselamatkan dari bahaya yang mengancam”. (HR. Bukhori).
SUMBER REFERENSI :
- http://www.emotivasi.com/2008/08/20/membangun-motivasi-dalam-diri/
1. Ciptakan sensasi
Ciptakan sesuatu yang dapat “membangunkan” dan membangkitkan gairah kita saat pagi menjelang. Misalnya, kita berpikir esok hari harus mendapatkan keuntungan 1 milyar rupiah. Walau kedengarannya mustahil, tapi sensasi ini kadang memacu semangat kita untuk berkarya lebih baik lagi melebihi apa yang sudah kita lakukan kemarin.
2. Kembangkan terus tujuan kita
Jangan pernah terpaku pada satu tujuan yang sederhana. Tujuan hidup yang terlalu sederhana membuat kita tidak memiliki kekuatan lebih. Padahal untuk meraih sesuatu kita memerlukan tantangan yang lebih besar, untuk mengerahkan kekuatan kita yang sebenarnya. Tujuan hidup yang besar akan membangkitkan motivasi dan kekuatan tersendiri dalam hidup kita.
3. Memikirkan saat kematian datang
Kita perlu memikirkan saat kematian datang, meskipun gejala ke arah itu tidak dapat diprediksikan. Membayangkan saat-saat terakhir dalam hidup ini sesungguhnya merupakan saat-saat yang sangat sensasional. Kita dapat membayangkan ‘flash back’ dalam kehidupan kita. Sejak kita menjalani masa kanak-kanak, remaja, hingga tampil sebagai pribadi yang dewasa dan mandiri. Jika kita membayangkan ‘ajal’ kita sudah dekat, akan memotivasi kita untuk berbuat lebih banyak lagi selama hidup kita.
4. Tinggalkan teman yang tidak perlu
Jangan ragu untuk meninggalkan teman-teman yang tidak dapat mendorong kita mencapai tujuan. Sebab, siapapun teman kita, seharusnya mampu membawa kita pada perubahan yang lebih baik. Ketahuilah bergaul dengan orang-orang yang optimis akan membuat kita berpikir optimis pula. Bersama mereka hidup ini terasa lebih menyenangkan dan penuh motivasi.
5. Hampiri bayangan ketakutan
Saat kita dibayang-bayangi kecemasan dan ketakutan, jangan melarikan diri dari bayangan tersebut. Misalnya selama ini kita takut akan menghadapi masa depan yang buruk. Datang dan nikmati rasa takut kita dengan mencoba mengatasinya. Saat kita berhasil mengatasi rasa takut, saat itu kita telah berhasil meningkatkan keyakinan diri bahwa kita mampu mencapai hidup yang lebih baik.
6. Ucapkan “selamat datang” pada setiap masalah
Jalan untuk mencapai tujuan tidak selamanya semulus jalan tol. Suatu saat kita akan menghadapi jalan terjal, menanjak dan penuh bebatuan. Jangan memutar arah untuk mengambil jalan pintas. Hadapi terus jalan tersebut dan pikirkan cara terbaik untuk bisa melewatinya. Jika kita memandang masalah sebagai sesuatu yang mengerikan, kita akan semakin sulit termotivasi. Sebaliknya bila kita selalu siap menghadapi setiap masalah, kita seakan memiliki energi dan semangat berlebih untuk mencapai tujuan kita.
7. Mulailah dengan rasa senang
Jangan pernah merasa terbebani dengan tujuan hidup kita. Coba nikmati hidup dan jalan yang kita tempuh. Jika sejak awal kita sudah merasa ‘tidak suka’ rasanya motivasi hidup tidak akan pernah kita miliki.
8. Berlatih dengan keras
Tidak bisa tidak, kita harus berlatih terus bila ingin mendapatkan hasil terbaik. Pada dasarnya tidak ada yang tidak dapat kita raih jika kita terus berusaha keras. Semakin giat berlatih semakin mudah pula mengatasi setiap kesulitan.
Motivasi dapat menumbuhkan semangat dalam mencapai tujuan. Motivasi yang kuat di dalam diri, kita akan memiliki apresiasi dan penghargaan yang tinggi terhadap diri dan hidup ini. Sehingga kita tidak akan ragu untuk melangkah ke depan, yaitu mencapai visi hidup kita.
Semua orang pastilah mempunyai cita-cita, walaupun pada akhirnya cita-cita tersebut belumlah tentu tercapai sesuai dengan sebuah kenyataan yang diidam-idamkan, karena kita semua yang masih memiliki keimanan kepada Dzat Yang Maha Kuasa Alloh Swt. pastilah menyadari posisi kita sebagai insan manusia biasa yang hanya diberikan kekuasaan untuk berusaha dengan keras dan jelas tentu diiringi dengan do’a dan disempurnakan dengan kepasrahan kepada Alloh Swt atas apapun hasil yang telah diusahakan.
“Tidak ada seorang muslim yang berdo’a memohon kepada Allah, yang do’anya tidak mengandung unsur dosa dan pemutusan hubungan persaudaraan, kecuali Allah akan mengabulkan dengan tiga kemungkinan; memberikan apa yang dinginkan, disimpan (pahalanya) hingga di alam akhirat, atau diselamatkan dari bahaya yang mengancam”. (HR. Bukhori).
SUMBER REFERENSI :
- http://www.emotivasi.com/2008/08/20/membangun-motivasi-dalam-diri/
ORGANISASI PERUSAHAAN Teori Struktur Dan Perilaku RINGKASAN BAB XIV
PENGEMBANGAN MANAJEMEN DAN ORGANISASI
Suatu cara penting untuk menghadapi keadaan diatas adalah mengembangkan dan melatih para manajer agar mereka mampu untuk mengatasi berbagai masalah, permintaan (tuntutan) dan tantangan baru.
KEBUTUHAN PENGEMBANGAN EFEKTIF
Identifikasi Perubahan Lingkungan
Negara yang stabil, kokoh, dan kuat memungkinkan pemerintah untuk berorientasi ke luar, artinya segi eksport merupakan prioritas dan strategi pertahanan dan keamanan mengutamakan penjaminan kelancaran ekspor, yaitu segi keamanan lalu lintas hubungan luar negeri terutama melalui laut.
Menghayati Kebutuhan Pengembangan
Program latihan dan pengembangan dapat mengharapkan terjadinya :
1. Pengalihan informasi
2. Pengembangan sikap
3. Penambahan kemampuan para anggota yang mengikuti latihan dan pengembangan
Berbagai Penyebab Kegagalan Pengembangan Manajemen
Berikut akan dibicarakan beberapa masalah yang sering dijumpai agar dapat dihindari kesalahan-kesalahan yang memakan biaya :
1. Berbagai upaya pengembangan mungkin tidak mendukung pencapaian tujuan-tujuan organisasi
2. Upaya pengembangan mungkin menekankan pada program bukan hasil
3. Pengembangan hanya diperuntukan bagi karyawan-karyawan tertentu
Dasar Pemikiran Pendekatan Teori Manajemen Operasional Pada Latihan dan Pengembangan
Pendekatan ini didasarkan pada anggapan-anggapan sebagai berikut :
1. Para manajer puncak harus secara aktif mendukung program
2. Latihan dan pengembangan harus melibatkan para manajer pada semua tingkatan
3. Kebutuhan-kebutuhan latihan dan pengembangan bervariasi
4. Kebutuhan-kebutuhan latihan dan pengembangan menentukan metoda-metoda
5. Teori dan praktek harus dipadukan
PROGRAM LATIHAN DAN PENGEMBANGAN
Teknik-teknik Latihan dan Pengembangan
Berbagai teknik latihan dan pengembangan telah dikenal, baik teknik-teknik on the job maupun off the job. Dalam latihan atau pengembangan, ada beberapa “trade-offs”. Ini berarti tidak ada teknik yang selalu terbaik. Metoda terbaik tergantung pada :
• Efektifitas biaya
• Isi program yang diinginkan
• Kesulitan fasilitas
• Preferensi dan kemampuan peserta
• Preferensi dan kemampuan instruktor atau pelatih
• Prinsip-prinsip belajar
Latihan dan pengembangan on the job bisa berupa :
1. Intruksi kerja
2. Rotasi jabatan
3. Pemberian petunjuk (coaching)
4. Magang (apprenticeship atau assistanship)
5. Pimpinan bayangan (junior boards)
Latihan dan pengembangan off the job dapat dilakukan dengan :
1. Teknik-teknik pemberian informasi
2. Program-program perilaku
Pemanfaatan dan penilaian terhadap program latihan dan pengembangan biasanya didasarkan pada
1. Motivasi
2. Dukungan anggota
3. Stimulus
4. Reaksi
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pengembangan sumber daya manusia juga merupakan cara yang efektif untuk menghadapi beberapa tantangan. Tantangan-tantangan tersebut mencakup keusangan karyawan, perubahan-perubahan sosioteknis dan perputaran karyawan.
PENGEMBANGAN ORGANISASI
Pengembangan organisasi adalah suatu pendekatan yang sistematik, terpadu dan terencana untuk meningkatkan efektivitas organisasi. Ini dirancang untuk memecahkan masalah-masalah yang merintangi efisiensi pengoperasian pada semua tingkatan.
OD: Pendekatan Modern Untuk Manajemen Perubahan
Pendekatan modern untuk manajemen perubahan dan pengembangan sumber daya manusia disebut pengembangan organisasi. Karakteristik-karakteristik utama :
1. Perubahan yang direncanakan
2. Perubahan komprehensif
3. Perubahan jangka panjang
4. Tekanan pada kelompok-kelompok kerja
5. Partisipasi pengantar perubahan
6. Manajemen kolaboratif
7. Tekanan pada intevensi dan riset kegiatan
TEKNIK-TEKNIK OD
Latihan Sensitivitas
Tujuan latihan sensitivitas dapat diringkas sebagai berikut :
1. Untuk membuat para peserta semakin sadar dan sensitif terhadap reaksi-reaksi dan ungkapan-ungkapan emosional dalam diri mereka dan orang-orang lain
2. Untuk meningkatkan kemampuan para peserta dalam merasakan dan belajar dari konsekuensi-konsekuensi berbagai kegiatan merka melalui perhatian pada perasaan-perasan mereka sendiri dan orang lain
3. Untuk menstimulasi penjernihan dan pengembangan nilai-nilai dan tujuan-tujuan pribadi yang sesuai dengan pendekatan demokratis dan ilmiah terhadap berbagai masalah keputusan dan kegiatan sosial dan pribadi
4. Untuk mengembangkan konsep-konsep dan pandangan-pandangan teoritis yang akan berfungsi sebagai peralatan yang menghubungkan berbagai nilai, tujuan dan maksud pribadi menjadi kegiatan-kegiatan yang konsisten dengan faktor-faktor dari dalam tersebut dan dengan kebutuhan situasi
5. Untuk membantu pencapaian efektivitas keperilakuan dalam transaksi-transaksi dengan lingkungan para peserta
Grid OD
1. Latihan laboratorium – seminar
2. Pengembangan tim
3. Pengembangan antar kelompok
4. Penetapan tujuan organisasional
5. Pencapaian tujuan
6. Stabilisasi
Survai – Umpan Balik
Pendekatan survai – umpan balik meneliti satuan analisis (yaitu kelompok kerja, departemen atau organisasi keseluruhan) dengan menggunakan daftar pertanyaan dan mengembalikan data hasil-hasil secara sistematik kepada para anggota organisasi yang disurvai.
Konsultasi Proses
Langkah-langkah yang biasa diambil konsultan dalam suatu program P-C pada pengembangan organisasi adalah sebagai berikut :
1. Memulai kontak
2. Merumuskan perjanjian
3. Memilih lokasi dan metoda
4. Mengumpulkan data dan membuat diagnosis
5. Campur tangan
6. Mengurangi keterlibatan dan berhenti
Pembentukan Tim
Pendekatan ini bertujuan memperbaiki dan meningkatkan efektivitas berbagai macam tim dalam organisasi. Pembentukan tim mengikuti prosedur perubahan klasik yang mula-mula dirumuskan oleh Kurt Lewin :
1. Unfreezing tugasnya adalah membuat tim sadar akan kebutuhan perubahan
2. Moving atau Changing
3. Refreezing
Program pembentukan tim yang banyak digunakan dalam berbagai organisasi dapat terperinci sebagai berikut :
1. Lokakarya ketrampilan tim
2. Pengumpulan data
3. Konfrontasi data
4. Perencanaan kegiatan
5. Pembentukan tim
6. Pembentukan antar kelompok
Analisis transaksional
Adalah suatu peralatan yang berguna untuk membantu orang-orang memahami diri mereka lebih baik dan bagaimana mereka mempengaruhi orang lain. Dalam model ini, ada tiga unsur ego pada setiap orang dan melekat seumur hidup, yaitu :
1. Unsur orang tua (parent)
2. Unsur dewasa (adult)
3. Unsur kanak-kanak (child)
SUMBER REFERENSI :
- Sukanto R & T. Hani Handoko. Organisasi Perusahaan. BPFE,Yogyakarta:1990.
Suatu cara penting untuk menghadapi keadaan diatas adalah mengembangkan dan melatih para manajer agar mereka mampu untuk mengatasi berbagai masalah, permintaan (tuntutan) dan tantangan baru.
KEBUTUHAN PENGEMBANGAN EFEKTIF
Identifikasi Perubahan Lingkungan
Negara yang stabil, kokoh, dan kuat memungkinkan pemerintah untuk berorientasi ke luar, artinya segi eksport merupakan prioritas dan strategi pertahanan dan keamanan mengutamakan penjaminan kelancaran ekspor, yaitu segi keamanan lalu lintas hubungan luar negeri terutama melalui laut.
Menghayati Kebutuhan Pengembangan
Program latihan dan pengembangan dapat mengharapkan terjadinya :
1. Pengalihan informasi
2. Pengembangan sikap
3. Penambahan kemampuan para anggota yang mengikuti latihan dan pengembangan
Berbagai Penyebab Kegagalan Pengembangan Manajemen
Berikut akan dibicarakan beberapa masalah yang sering dijumpai agar dapat dihindari kesalahan-kesalahan yang memakan biaya :
1. Berbagai upaya pengembangan mungkin tidak mendukung pencapaian tujuan-tujuan organisasi
2. Upaya pengembangan mungkin menekankan pada program bukan hasil
3. Pengembangan hanya diperuntukan bagi karyawan-karyawan tertentu
Dasar Pemikiran Pendekatan Teori Manajemen Operasional Pada Latihan dan Pengembangan
Pendekatan ini didasarkan pada anggapan-anggapan sebagai berikut :
1. Para manajer puncak harus secara aktif mendukung program
2. Latihan dan pengembangan harus melibatkan para manajer pada semua tingkatan
3. Kebutuhan-kebutuhan latihan dan pengembangan bervariasi
4. Kebutuhan-kebutuhan latihan dan pengembangan menentukan metoda-metoda
5. Teori dan praktek harus dipadukan
PROGRAM LATIHAN DAN PENGEMBANGAN
Teknik-teknik Latihan dan Pengembangan
Berbagai teknik latihan dan pengembangan telah dikenal, baik teknik-teknik on the job maupun off the job. Dalam latihan atau pengembangan, ada beberapa “trade-offs”. Ini berarti tidak ada teknik yang selalu terbaik. Metoda terbaik tergantung pada :
• Efektifitas biaya
• Isi program yang diinginkan
• Kesulitan fasilitas
• Preferensi dan kemampuan peserta
• Preferensi dan kemampuan instruktor atau pelatih
• Prinsip-prinsip belajar
Latihan dan pengembangan on the job bisa berupa :
1. Intruksi kerja
2. Rotasi jabatan
3. Pemberian petunjuk (coaching)
4. Magang (apprenticeship atau assistanship)
5. Pimpinan bayangan (junior boards)
Latihan dan pengembangan off the job dapat dilakukan dengan :
1. Teknik-teknik pemberian informasi
2. Program-program perilaku
Pemanfaatan dan penilaian terhadap program latihan dan pengembangan biasanya didasarkan pada
1. Motivasi
2. Dukungan anggota
3. Stimulus
4. Reaksi
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pengembangan sumber daya manusia juga merupakan cara yang efektif untuk menghadapi beberapa tantangan. Tantangan-tantangan tersebut mencakup keusangan karyawan, perubahan-perubahan sosioteknis dan perputaran karyawan.
PENGEMBANGAN ORGANISASI
Pengembangan organisasi adalah suatu pendekatan yang sistematik, terpadu dan terencana untuk meningkatkan efektivitas organisasi. Ini dirancang untuk memecahkan masalah-masalah yang merintangi efisiensi pengoperasian pada semua tingkatan.
OD: Pendekatan Modern Untuk Manajemen Perubahan
Pendekatan modern untuk manajemen perubahan dan pengembangan sumber daya manusia disebut pengembangan organisasi. Karakteristik-karakteristik utama :
1. Perubahan yang direncanakan
2. Perubahan komprehensif
3. Perubahan jangka panjang
4. Tekanan pada kelompok-kelompok kerja
5. Partisipasi pengantar perubahan
6. Manajemen kolaboratif
7. Tekanan pada intevensi dan riset kegiatan
TEKNIK-TEKNIK OD
Latihan Sensitivitas
Tujuan latihan sensitivitas dapat diringkas sebagai berikut :
1. Untuk membuat para peserta semakin sadar dan sensitif terhadap reaksi-reaksi dan ungkapan-ungkapan emosional dalam diri mereka dan orang-orang lain
2. Untuk meningkatkan kemampuan para peserta dalam merasakan dan belajar dari konsekuensi-konsekuensi berbagai kegiatan merka melalui perhatian pada perasaan-perasan mereka sendiri dan orang lain
3. Untuk menstimulasi penjernihan dan pengembangan nilai-nilai dan tujuan-tujuan pribadi yang sesuai dengan pendekatan demokratis dan ilmiah terhadap berbagai masalah keputusan dan kegiatan sosial dan pribadi
4. Untuk mengembangkan konsep-konsep dan pandangan-pandangan teoritis yang akan berfungsi sebagai peralatan yang menghubungkan berbagai nilai, tujuan dan maksud pribadi menjadi kegiatan-kegiatan yang konsisten dengan faktor-faktor dari dalam tersebut dan dengan kebutuhan situasi
5. Untuk membantu pencapaian efektivitas keperilakuan dalam transaksi-transaksi dengan lingkungan para peserta
Grid OD
1. Latihan laboratorium – seminar
2. Pengembangan tim
3. Pengembangan antar kelompok
4. Penetapan tujuan organisasional
5. Pencapaian tujuan
6. Stabilisasi
Survai – Umpan Balik
Pendekatan survai – umpan balik meneliti satuan analisis (yaitu kelompok kerja, departemen atau organisasi keseluruhan) dengan menggunakan daftar pertanyaan dan mengembalikan data hasil-hasil secara sistematik kepada para anggota organisasi yang disurvai.
Konsultasi Proses
Langkah-langkah yang biasa diambil konsultan dalam suatu program P-C pada pengembangan organisasi adalah sebagai berikut :
1. Memulai kontak
2. Merumuskan perjanjian
3. Memilih lokasi dan metoda
4. Mengumpulkan data dan membuat diagnosis
5. Campur tangan
6. Mengurangi keterlibatan dan berhenti
Pembentukan Tim
Pendekatan ini bertujuan memperbaiki dan meningkatkan efektivitas berbagai macam tim dalam organisasi. Pembentukan tim mengikuti prosedur perubahan klasik yang mula-mula dirumuskan oleh Kurt Lewin :
1. Unfreezing tugasnya adalah membuat tim sadar akan kebutuhan perubahan
2. Moving atau Changing
3. Refreezing
Program pembentukan tim yang banyak digunakan dalam berbagai organisasi dapat terperinci sebagai berikut :
1. Lokakarya ketrampilan tim
2. Pengumpulan data
3. Konfrontasi data
4. Perencanaan kegiatan
5. Pembentukan tim
6. Pembentukan antar kelompok
Analisis transaksional
Adalah suatu peralatan yang berguna untuk membantu orang-orang memahami diri mereka lebih baik dan bagaimana mereka mempengaruhi orang lain. Dalam model ini, ada tiga unsur ego pada setiap orang dan melekat seumur hidup, yaitu :
1. Unsur orang tua (parent)
2. Unsur dewasa (adult)
3. Unsur kanak-kanak (child)
SUMBER REFERENSI :
- Sukanto R & T. Hani Handoko. Organisasi Perusahaan. BPFE,Yogyakarta:1990.
Langganan:
Postingan (Atom)